Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah anda seorang perfectionist ?

22 September 2014   19:50 Diperbarui: 4 April 2017   16:39 6732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_360808" align="aligncenter" width="300" caption="www.shadesofgrace.org"][/caption]

..

Cenderung selalu ingin sempurna adalah karakter seorang perfectionist dan karakter seperti itu akan cenderung melekat kuat dalam alam fikirannya seumur hidup dan akan terbawa kemanapun termasuk ketika ia memasuki berbagai ruang pengalaman hidup baik yang bersifat lahiriah maupun batiniah,fisik maupun non fisik

Tetapi tahukah anda bahwa memiliki karakter perfectionist merupakan suatu hal yang tidak selalu menyenangkan terkadang malah menyiksa diri sendiri karena diri selalu dipenuhi oleh tuntutan yang terkadang sulit di penuhi atau bahkan yang terkadang tak masuk di akal, sehinggaakhirnya ‘sang perfectionist’ terkadang sangat rentan mudah jatuh ke lembah angan angan,ketakpuasan di dunia fisik membuatnya mudah lari ke dunia khayali mengangan angankan sesuatu yang bisa memuaskan dirinya. karena tipikal perfectionist memang selalu mencari kesempurnaan dan kepuasan apakah itu yang bersifat negative atau yang bersifat positif.

Seorang perfectionist selalu mencari apa yang dianggapnya sempurna dan sempurna identik dengan rasa puas-kesempurnaan dengan kepuasan.dan bila belum merasa sempurna atau memperoleh sesuatu yang menurut gambarannya ‘sempurna’ maka seorang perfectionis akan selalu dihantui ketidak puasan dan bahkan perasaan tersiksa karena merasa keinginannya atau pekerjaan-programnya belum selesai. sehingga ketidak sempurnaan sepertinya bisa merupakan sebuah siksaan lahir-batin tersendiri bagi seorang perfectionist

Uniknya sifat selalu ingin perfect-sempurna ini tidak hanya ada terjadi di dunia yang bersifat fisik-lahiriah tetapi juga ada-terjadi pada hal hal yang bersifat spiritual-non fisik.karakter seorang yang ferfectionist secara spiritual itu biasanya ia tidak mudah taklid atau hanya mengikuti apa kata orang-tidak mudah di doktrin tetapi ia cenderung ingin mencari cari sendiri apa yang bisa memuaskan hasrat batiniah-spiritualnya. ini adalah sisi positif karakter seorang perfectionist ketika ia mulai memasuki dunia alam abstrak-spiritual yang mungkin jarang terungkap ke permukaan

Karakter manusia akan selalu cenderung mencari dan mencari selama masih belum puas - terpuaskan dan mungkin akan berhenti kala merasa sudah puas-memperoleh kepuasan,dan hal ini bukan hanya berlaku dalam dunia yang bersifat fisik-lahiriah tetapi juga dalam hal yang bersifat spiritual-batiniah. hanya selama ini istilah ‘perfectionist’-manusia pencari kesempurnaan mungkin lebih banyak di paralelkan atau dikaitkan dengan hal hal yang bersifat fisik-lahiriah,seolah kepuasan dan kesempurnaan itu hanya bisa diperoleh manusia secara fisik atau ditemui di dunia yang bersifat fisik-lahiriah padahal mungkin selama ini kita tidak tahu bahwa banyak perfectionis dalam hal hal yang bersifat spiritual-batiniah.atau dengan kata lain kesempurnaan - perfeksionalitas itu juga sebenarnya terdapat dalam hal hal yang bersifat abstrak - non fisik - spiritual dan titik tekannya pun sebenarnya sama : kepuasan,hanya yang satu mencari kepuasan yang bersifat fisik-lahiriah dan yang satu mencari kepuasan yang bersifat spiritual

Ada seorang yang selalu ingin tampil sempurna secara fisik-lahiriah-jasmaniah.sebagai contoh, mereka biasanya mencari cari pakaian yang terbaik yang bisa memuaskan hasrat perfectionist nya demikian pula dengan tampilan rambutnya selalu direkayasa agar nampak ferfect sesuai penampilannya secara keseluruhan. bahkan untuk keperluan agar bisa tampil sempurna secara fisik itu seseorang perfectionist tak segan mempermak bagian tertentu dari muka atau bagian tubuhnya yang lain.dalam membuat sebuah karya biasanya mereka akan melakukannya secara serius-penuh perhatian bahkan hingga detail. nah siapa yang pernah menjadi seorang ferfectionist secara fisik mungkin akan lebih bisa menghayatinya dan sekaligus merasakan bagaimana tersiksanya diri ketika belum merasa sempurna secara fisik. artinya seorang yang ferfectionist secara fisik sulit untuk tampil ‘apa adanya’ karena tuntutan atau hasrat untuk tampil sempurna begitu menggebu

Nah karena ciri ciri karakteristik dasarnya sebenarnya tidak terlalu jauh maka akan seperti itu pulalah seorang yang selalu ingin ferfect secara spiritual, mereka tak cukup puas atau merasa sempurna dengan ‘apa kata orang’ atau ‘melihat secara sepintas dari permukaan’ tetapi mereka ingin mendalami dan menggumulinya sendiri secara pribadi sampai ke kedalaman - ke intinya sebab yang lebih dicarinya adalah kepuasan yang bersifat spiritual.dan secara konsep mereka akan mencari konsep terbaik-paling sempurna-utuh-menyeluruh yang bisa memuaskan logika akal fikirannya-tidak puas dengan hal yang bersifat partikularistik. secara konsep seorang ferfectionist akan cenderung orientasi kepada prinsip 'menyeluruh'-kepada hal hal yang bersifat absolut, sebab hal hal seperti itulah yang secara konseptual akan memuaskan dirinya

Dengan kata lain seorang berkarakter perfectionist mungkin tidak akan selalu berperilaku negative bila perjalanan hidupnya lalu mengarahkannya kepada hal hal yang lebih bersifat spiritual,dan sebab kemungkinan besar karakter perfectionistiknya itu akan terbawa kemana mana atau tetap melekat dalam alam fikirannya maka ketika ia lebih banyak menggumuli hal hal yang bersifat spiritual-abstrak maka yang dicarinya tetaplah selalu 'yang sempurna'-'yang terbaik'-'yang memuaskan hatinya',yang tentu tidak akan ia peroleh apabila hanya mengikuti 'apa kata orang'

Dan orang orang yang mencari kesempurnaan yang bersifat spiritual biasanya mereka akan menemukan muara kepuasaannya pada perasaan cinta yang bersifat Ilahiah, karena mungkin prinsip mereka adalah :

cinta identik dengan kesempurnaan dan kepuasan,semua perjalanan kehidupan akan bermuara pada cinta-aku berhenti pada cinta dan aku akan diam didalamnya

………………

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun