Siswa SMAN 1 Pleret Membantik dengan Teknik Ecoprint
Ecoprint adalah salah satu jenis batik yang teknik pembuatan pola/motifnya dengan memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada selembar kain, kemudian kain tersebut direbus. Bahan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar dan tentunya tidak mengandung bahan kimia sehingga bisa mengurangi pencemaran.
Siswa/siswi selain diberikan kemampuan secara soft skill tetapi juga diberikan keterampilan secara hard skill yang tentunya dapat menjadi bekal nantinya setelah lulus sekolah.Â
Salah satunya adalah keterampilan membantik teknik ecoprint dengan berbahan dasar pewarna alami atau ecoprint dari tumbuhan sekitar yang mudah ditemukan dan diaplikasikan. Penggunaan bahan alami ini merupakan salah satu bentuk melindungi bumi dari pencemaran lingkungan yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.Â
Batik ecoprint juga bisa menjadi cara siswa/siswi SMAN 1 Pleret untuk mencintai budaya bangsa yang sudah diwariskan sejak dahulu dan sekaligus menjadi aset negara untuk dilestarikan serta dijaga keberadaanya. Kegiatan ini masuk dalam program proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Tujuanya adalah untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajara Pancasila.Â
Langkah pembuatan batik ecoprint :
1. Persiapkan kain yang ingin dibatik (kain putih polos)
2. Tahap Scouring (membersihkan kain)
- Siapkan air hangat dengan suhu 70 derajat celcius sebanyak 8 liter
- Masukan 80 gram soda abu dan 40 gram TRO kemudian aduk hingga larut serta tidak ada gumpalan
- Celukan kain secara perlahan dan direndam selama 30 menit
- Kemudian setelah direndam dikucek pada air yang mengalir dan diperas sampai setengah kering
- Dan kain siap di Mordant
3. Tahap Mordant (untuk meningkatkan ketajaman warna alami pada kain tektile)
- Siapkan air hangat dengan suhu 70 derajat celcius sebanyak 8 liter
- Masukan 2 botol cuka kedalam ember yang berisi air tersebut kemudian di aduk hingga merata
- Selanjutnya masukan tunjung seberat 80 gram dan 600 gram tawas ke dalam ember yang berisi air semaunya diaduk hingga merata
- Tahap selanjutnya celupkan kain satu persatu kedalam ember yang berisi air dan larutan tadi kemudian direndam selama 1 sampai dengan 2 jam agar hasilnya sempurna
- Tahap terakhir angkat dan peras kemudian digantung dan dianginkan agar tidak langsung terkena sinar matahari
4. Tahap Pounding (mencetak motif daun pada kain)
- Larutkan 1 botol cuka kedalam air biasa/dingin sebanyak 5 liter
- Masukan daun dan dibolak balik secara merata secara satu persatu sekitar 5 menit
- Ambil daun dari rendaman dan tiriskan kemudian di lap dengan kain agar basahnya hilang
- Lembarkan kain yang sudah di mordant di atas laintai
- Letakan daun di atas kain yang sudah di mordant
- Posisikan daun sesuai dengan keinginan/ bentuk batik yang akan dibuat
- Letakan plastik di atas daun dan pukul daun yang sudah dilapisi plastik secara perlahan-lahan secara merata dari pinggir ke tengah
- Setelah motif daun terbentuk semua sesuai keinginan, rendam kain tersebut di air 8 liter yang sudah dicampur 600 gram tawas kemudian di rendam selama 30 menit
- Setelah perendaman selesai angkat kain dan dianginkan di tempat yang tidak langsung terkena sinar matahari.