saat jalanan ini luas terbentang, ku tak dapat melihat tepian trotoar ini.
ratapan kosong seperti mengunci kalbu ini tidak meraung-raung saat kesunyian melanda relung hati.
Saat berjalan menepi, sedikit ku mengunyah getir asa yang harus ku gubah menjadi petuah.
Sepintas seperti tersayat, namun diri ini harus kuat
Sembari bertanya pada daun tentang lukisan lukisan dengan tatapan kosong itu, apakah hatinya juga menjerit?
Semoga saja tidak demikian...
Mungkin ia berkata, " Aku tidak apa apa.." Sama seperti yang lainnya
---
demikian dan Salam fiksiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H