Mohon tunggu...
M. ERIK IBRAHIM
M. ERIK IBRAHIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🏆💪 Berakit-rakit dahulu, berenang-renang Ketepian, Bersungguh-sungguh dahulu, Mendulang Kemenangan Kemudian kemenangan🏆💪
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

🌩☀TerBentur---Terbentur----TERBENTUK☀🌩

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Saat Berjalan Menepi

18 Januari 2023   19:21 Diperbarui: 18 Januari 2023   19:28 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

saat jalanan ini luas terbentang, ku tak dapat melihat tepian trotoar ini. 

ratapan kosong seperti mengunci kalbu ini tidak meraung-raung saat kesunyian melanda relung hati

Saat berjalan menepi, sedikit ku mengunyah getir asa yang harus ku gubah menjadi petuah. 

Sepintas seperti tersayat, namun diri ini harus kuat

Sembari bertanya pada daun tentang lukisan lukisan dengan tatapan kosong itu, apakah hatinya juga menjerit? 

Semoga saja tidak demikian... 

Mungkin ia berkata, " Aku tidak apa apa.." Sama seperti yang lainnya


---

demikian dan Salam fiksiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun