waktu melerai begitu lama, padahal kucuran asa belum tercurah secara seksama.
Pada detik waktu yang menepis rasa rindu menggerutu, seolah menggerus angan yang ingin menyatu
Detik waktu, ku coba memandang jam dinding yang terpaku membisu, berdiam diri dan bergeming tanpa sejengkal gerak gerik mengulik..
Pada detik waktu yang ku coba urai dengan buku diary yang ku coba pindai dengan bolpoin pena berderu...
Desiran angin membawa saksi bisu
---
Demikian dan salam puisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H