biru. Seolah terlintas langit-langit pagi Hingga petang yang mengangkasa dengan menderu di kalbu.
aku enggan terjerembab disana, ditambah lagi menunggu hujan reda di halte ini... bergegas harus ku pulang saja.
tak lupa, payung biru sudah membias pada kedua bola mata ini.
Isyarat, jangan menunggu terlalu lama lagi.
Payung biru dengan sepeda yang ku kayuh pada Gerimis hujan yang tiada lagi merintis....
---
Demikian dan salam puisi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI