Ikut Ikat yang Akut
pada sebakul nasi itu, berselerak di tanah lapang, bagaimana cara ku mengaisnya kembali?
Sebutir nasi ikut terenyuh melihat kesedihan ku hari ini. sangat disayangkan, tiada bisa termakan, meskipun dengan seteguk minuman
sebenarnya ku sudah melekat pada mimpi yang ku ikat dengan sekujur tekad dan rintihan keringat: namun mengapa tak terlihat bakat...
Bertanya dengan tanya (?), Berseru dengan tanda seru (!), menyudahi rekaman mimpi dengan tanda titik (.).
sebenarnya ku ingin salut, namun justru perangai mu membuat ku kalut dengan membawa luapan rasa akut. Hampir merenggut:raut muka kusut.
Dengar, jantung hati sedang berdenyut meratapi angan yang hampir hanyut, mengutas tali mengikis takut sembari menepi dipantai dengan air yang surut
~~~~~~07/11/2022~~~~~~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H