Mohon tunggu...
wahyu erawan
wahyu erawan Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Motivasi Hendy Setiono Memakai 1 Gerobak Saja

6 Februari 2019   17:17 Diperbarui: 6 Februari 2019   17:28 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Saya berawal dengan gerobak kecil. konsumen saya dulu mengira saya jualan martabak. karena berjejer dengan penjual martabak di sebelah saya. dan orang belum banyak yang kenal, Malu pasti ya sih mas, tapi mau bagaimana lagi.

- Bagaimana membangun Branding bisnis ini?

Saya kemudian membranding kebab ini dengan mengubah warna. Tadinya warnanya putih biasa. menjadi kuning merah. pilih warna itu agar lebih menarik dan eye catching. sehingga konsumen juga percaya untuk membeli produk kita.

- Bagaimana prosesnya hingga mencapai 1200 outlet?

Saya awalnya memulai di Surabaya dulu. waktu itu saya kuliah di ITS. saya waktu itu sangat ingin fokus ke bisnis. karna itu saya memutuskan untuk keluar dan benar-benar fokus untuk memulai menjadi pengusaha. karena inilah saya berfikir, ada banyak manfaat dengan membuka cabang. Pertama membantu konsumen yang kelaparan.

Tidak semua orang bisa menjalankan bisnis hingga sukses menjadi besar. Apalagi mengubah uang jutaan menjadi miliaran. Tapi apapun mungkin ketika Hendry sudah bertekad untuk menjalaninya. Sembari bercerita kisah perjalanan kebab turki Baba Rafi, Hendry ternyata juga gemar membagikan ilmu bisnisnya kepada orang lain.

- Bagaimana caranya mempertahankan kesuksesan kebab Baba Rafi?
Bisnis itu ibarat kita berlari, Tapi bukan sekedar berlari spirin. cepat diawal, abis itu malah ngos-ngosan, Bisnis itu ibaratnya kita lari marathon. Jadi kita harus pinter-pinter ambil nafas, taktiknya, kapan kita harus mendaki. sehingga marathon itu endurance-nya seperti berlari maraton. Jadi sebenarnya pertumbuhan kita tidak terlalu cepat. Tapi konsisten, pelan-pelan. Ada peroses Up and  Down. lalui saja dan terus belajar.

Bagaimana dengan anda yang saat ini malu berbisnis?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun