Mohon tunggu...
Unnu Hartomo
Unnu Hartomo Mohon Tunggu... Wiraswasta bidang engineering -

Design engineer with mechanical engineering background.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kekayaan SDM vs Kekayaan Alam Indonesia

16 Juni 2014   17:40 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:31 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Tidak dipungkiri kekayaan alam Indonesia sangatlah melimpah ruah dan sangat beraneka ragam. Namun herannya, kekayaan alam ini sebagian besar telah dikuasai oleh perusahaan asing mulai dari explorasi sampai proses produksinya dan hasil penjualan barang produknya. Kita bangsa Indonesia, terutama kebanyakan rakyat biasa hanya bisa mengurut dada dan merasa geram dengan keadaan ini dan selalu menaruh harapan kepada pemerintah untuk bisa lebih mengontrol pemberian izin explorasi. Sekian lama kita dininabobokan, bahwa sumber kekayaan terbesar bangsa Indonesia hanya berasal dari sumber daya alam, sehingga kita melupakan sumber kekayaan lainnya yang jauh lebih dasyat, yaitu kekayaan Sumber Daya Manusian (SDM).


Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia. Maka pantaslah kalau bangsa Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan potensi dari populasi penduduk ini. Begitu banyak SDM Indonesia yang belum maksimal dalam pemberdayaannya. Manajemen pemberdayaan SDM ini harus benar benar diatur dengan system, aturan/hukum dan fasilitas yang baik dan juga dengan visi dan misi yang fokus, jelas dan terarah, sehingga SDM yang besar ini dapat memberikan kontribusi dalam berbagai bidang kehidupan bangsa Indonesia, terutama dalam peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia.


Kita perlu juga belajar dari negara-negara maju yang memiliki ketersediaan sumber alam yang sangat terbatas tapi mereka bisa memberikan kesejahteraan dan kemakmuran maksimal untuk rakyatnya. Hal ini dapat terwujud dengan menghasilkan SDM yang berkualitas. SDM bekualitas saja belum cukup, tapi juga harus diberikan kondisi yang kondusif bagi SDM-nya untuk berkontribusi di semua bidang kehidupan. Kondisi yang kondusif ini direalisasikan dengan sistem, aturan/hukum dan fasilitas yang baik, dengan visi dan misi yang jelas dan terarah dan terencana, serta konsisten dalam menjalankannya.


Sebenarnya bangsa Indonesia telah memiliki SDM berkualitas yang cukup banyak dan fasilitas yang memadai, tapi kebanyakan mereka kurang diberdayakan, sehingga kualitas kemampuannya akan semakin menurun dan tidak dimanfaatkan secara maksimal di bidangnya. Banyak hal yang menjadi penyebabnya, terutama tidak adanya system dan aturan yang jelas, sehingga semuanya harus dijalankan dengan cara trial and error. Akibatnya akan banyak energi, biaya dan waktu terbuang sia-sia. Ditambah pelaksanaan yang tidak konsisten dan tanpa visi dan misi yang jelas. Pada akhirnya SDM berkualitas ini akan menemui jalan buntu ketika akan mengimplementasikan kemampuannya. Seharusnya SDM berkualitas ini hanya fokus di bidangnya dan bisa langsung mengimplementasikan kemampuannya, sehingga dapat dengan cepat memberikan kontribusi di semua bidang kehidupan bangsa Indonesia. Namun sangat disayangkan, SDM berkualitas ini masih berkutat dengan mereka-reka sistem yang akan dipakai. SDM berkualitas ini akan dibebankan dengan hal-hal di luar lingkup bidangnya.


Peranan pemerintah sangat penting dalam membuat guidelines, sistem, aturan/hukum dengan visi dan misi yang jelas dan terarah. Salah satunya adalah melalui revolusi pendidikan atau pembinaan SDM berkualitas tersebut, baik dari sisi tenaga ahlinya maupun dari sisi manajemen SDM tersebut. Pihak penyelenggara pendidikan pun harus dilibatkan, terutama dari tingkat perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus mampu menghasilkan suatu “produk“ yang menjual dan kampus merupakan salah satu tempat bagi para SDM berkualitas untuk menghasilkan karya bernilai ekonomi. Perguruan tinggi bukan hanya tempat untuk menuntut ilmu, namun merupakan tempat para SDM berkualitas ini untuk bekerja dengan upah yang pantas dan sebagai fasilitas untuk menghasilkan produk berkualitas. Kerjasama antara perguruan tinggi dan industri harus terus ditingkatkan secara kontinyu, bahkan perguruan tinggi tersebut dapat menjadi bagian dari suatu industri besar, mulai dari industri ringan sampai berat, dari pertanian sampai industri berteknologi tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun