Kondisi pandemi yang tak kunjung usai memberikan dampak yang kurang baik bagi banyak sektor, salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan di masa pandemi bagaikan cinta bertepuk sebelah tangan, hanya berjalan bagi beberapa pihak tertentu, sementara bagi pihak lainnya tidak dapat berjalan dengan semestinya karena berbagai kendala. Oleh karena itu, UHAMKA Menyala menyelenggarakan kegiatan talkshow pendidikan pada 19 Juni 2021 dengan tema "Meningkatkan Awareness Generasi Milenial Terhadap Pendidikan Melalui Media Sosial." Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui Zoom Meetings Cloud dengan jumlah peserta mencapai 120 orang. Kegiatan yang merupakan salah satu program kerja Departemen 3 UHAMKA Menyala ini mengundang 2 narasumber, yaitu Gardian Muhammad dan Haris Hendrik yang sama-sama memiliki pengaruh penting bagi generasi milenial di dunia pendidikan.
Dalam pemaparannya, Gardian menjelaskan bahwa pendidikan adalah investasi masa depan, oleh karena itu para pahlawan terdahulu lebih mengutamakan pendidikan di atas segalanya. CEO Gerakan Mengajar Desa yang juga ajudan Gubernur Jawa Barat tersebut turut menyuarakan kepada para milenial agar menjadi pemuda pemberi solusi, bukan sekadar pemaki-maki. Ia juga membagikan pengalamannya ketika mendirikan Gerakan Mengajar Desa (GMD) berdasarkan hal-hal kecil yang ia suka. Dari kecil ia seringkali ikut orang tuanya mengajar, karena itulah ia tertarik dan peduli di bidang pendidikan. Pada saat awal mendirikan GMD, ia menggunakan media sosial sebagai sarana kampanye. Oleh karena itu, ia mengajak para audiens untuk mulai peduli pendidikan melalui hal-hal kecil yang disukai, salah satunya campaign melalui media sosial.
Tak beda jauh dengan Gardian, Haris Hendrik yang merupakan founder Lensa Pendidikan dan mahasiswa berprestasi UGM juga memaparkan dalam diskusinya agar para pemuda lebih aktif lagi media sosialnya untuk kegiatan campaign pendidikan. Ia menuturkan jika kita mau meningkatkan kepedulian terhadap pendidikan melalui media sosial, maka satu hal yang harus dilakukan adalah create your own branding. Ia juga berpendapat untuk memulai itu semua tak perlu mengangkat isu-isu yang berat, cukup dengan isu pendidikan yang ada di sekitar kita.
Kegiatan diskusi setelah pemaparan dari masing-masing narasumber berjalan dengan baik. Banyak audiens yang ingin menggali wawasannya dengan mengajukan pertanyaan ke kedua narasumber tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H