Mohon tunggu...
Abdul Rahim
Abdul Rahim Mohon Tunggu... -

seorang bacah yang tinggal dikampung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Kreativitas

7 Desember 2014   20:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:51 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata kreatif adalah hal yang memiliki daya cipta. Kata kteatif identik dengan bidang seni, ketika melihat sebuah lukisan "wah, kreatif sekali" saat mendengar lagu "waw, kreatif" bahkan kala menonton pewayangan "wah, kreatifnya". Itu dalam bidang seni karena seni adalah keindahan, untuk menciptakan keindahan maka harus berinovasi dan untuk berinovasi dibutuhkanlah kreatifitas yang tinggi.

Lantas apakah Kreatifitas hanya ada dalam bidang seni?

Jawabannya tentu tidak karena kreatifitas itu bisa di pergunakan dalam kehidupan sehari-hari baik sedang bekerja, belajar, ngobrol atau diam sekali pun. Diam juga termasuk kreatifitas loh,,, maksudnya diam mendengarkan orang berbicara, diam saat orang mengaji, diam memikirkan sesuatu yang bermanfaat. Itu semua contoh kecil kreatifitas.

Nah, untuk kreatifatas dalam bekerja, contohnya petani. Petani itu kan identik dengan pupuk, tanpa pupuk petani akan meradang. Sekarang pupuk itu mahal, entah memang mahal dari distributornya ataukah cuma permainan mafia pupuk. Untuk membeli pupuk, maka harus merogoh kocek dalam-dalam, tapi tetkadang kita tidak sadar bahwa disekeliling kita itu terdapat banyak pupuk, gratis lagi....! Daun daun kering yang berserakan di pinggir lahan itu kan termasuk pupuk organik. Sekali sentuh saja maka hasilnya akan luar biasa... yang pertama gratis, yang kedua membersihkan lahan dan ketiga tanpa zat kimia.

Dari segi pekerjaan udah, sekarang kreatifitas belajar. Belajar di sekolah itu sudah biasa apalagi kalau gurunya cuma membaca dan menjelaskan, belajar dirumah kadang membosankan karena kalau belajar malam itu kan biasanya bersamaan dengan jadwal sinetron hewan-hewan GGS dan Manusia Serigala, belajar kelompok paling cuma main-main aja, belajar di warnet paling seru sambil facebookan doang. Itulah anak muda jaman sekarang, tapi jangan sampai putus akal. Berpikirlah mencari solusi karena Tuhan menciptakan otak di kepala untuk dipakai berpikir. Cobalah belajar di teras sambil melihat bulan dan bintang di langit, atau di bawah pohon yang rindang sambil di terpa angin sore, bisa juga di taman sambil ngeliat bunga-bunga dan tanaman yang indah, di pantai pun lebih seru sambil memandangi birunya lautan. Ataukah dengan metode paling ampuh (menurut penulis) yaitu belajar tengah malam, tapi anak sekolah tidak boleh memakai metode ini karena harus bangun pagi. Namun ada cara lainnya yakni belajar subuh setelah salat, menurut hemat penulis fungsi otak lebih aktif antara tengah malan sampai menjelang pagi, tapi kebanyakan orang menggunaka waktu tersebut untuk ngorok. Percaya atau tidak, penulis dapat merangkai tulisan ini yang tadinya hanya bermodalkan satu kata kunci yaitu "Kreatifitas" pada tengah malam. Silahkan di coba, jangan lupa secankir kopi.

Sekarang kreatifitas berbicara, perlu diketahui bahwa berbicara dan bercerita itu beda. Berbicara adalah mengucapkan perkataan yang bermanfaat seperi pidato, khutbah, mengajar, berbincang dengan sesama teman dan kerabat membahas masalah BBM contohnya. Sedangkan bercerita adalah perkataan yang bersifat menjelaskan mulai dari akar sampai puncaknya seperi gosip, menceritakan pengalaman hidup, menceritakan tentang pasangannya ke orang lain atau menceritakan tentang dirinya yang pernah menghajar 10 orang sekaligus misalnya. Untuk menjadi pembicara yang kreatif maka harus mengetahui terlebih dahulu topik yang digemari oleh pendengarnya, beretika, berbicara dengan sopan dan harus mempunyai daya tarik.

Sekian dulu tulisannya, jangan pernah bosan membaca...

Berkreasilah untuk Indonesia, salam Ugi To Bone.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun