Macet dan banjir adalah fenomena yang saling berkaitan satu sama lain apalagi memasuki puncak musim hujan di awal tahun 2015 ini,tahun yang paling dinantikan oleh semua orang. Pada awalnya, saya pikir hanya wilayah Jabodetabek lah yang sering mengalami macet dan banjir seperti pengalaman saya pada dua tahun lalu di Tangeran Banten. Tapi dugaanku ternyata 100% salah, mengawali tahun 2015 ini di kota Daeng Makassar, ternyata tidak jauh berbeda dengan kondisi wilayah Jabodetabek pada musim hujan seperti ini.
Menurut perkiraan BMKG (badan meteorology klimatologi dan geofisika), bulan januari 2015 adalah puncak dari bencana alam yang di akibatkan oleh cuaca buruk. Di Tahun 2014 kemarin telah terjadi beberapa bencana alam yang diakibatkan oleh cuaca buruk, dua diantaranya cukup menggemparkanyakni bencana longsor Banjarbegara dan tragedy Air Asia yang deperkirakan karena cuaca buruk.
Kembali pada pembahasan tentang banjir dan macet di ibukota provinsi Sulawesi-selatan ini yang mengakibatkan kesemrawutan lalu lintas setidaknya pada jam pra kerja sampai siang. Sepanjang jalan Urif Sumiharjo sampai terminal Dayak, hampir semua bahu jalan digenangi air. Hal tersebutlah yang menjadikan para pengendara berhimpitan mencari celah melewati macet yang bekepanjangan.
Saya sebagai orang yang baru menginjakkan kaki disini cukup prihatin dengan dengan kondisi seperti ini. Semoga saja pemkot dan pemprov bisa saling bersinergi menanggulangi permasalahan yang hampir mrngurat akar ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H