Mohon tunggu...
Uggrata Maja Kusuma
Uggrata Maja Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Hobi saya adalah memotret dan bermain badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi di Sektor Pendidikan

20 Agustus 2024   23:49 Diperbarui: 21 Agustus 2024   01:39 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman budayanya, dan keberagaman budaya itu juga yang menjadi salah satu keunggulan negara Indonesia daripada negara lainnya, oleh karena itu diperlukan adanya pelestarian budaya dikalangan pelajar agar eksistensi atau keberadaan dari keberagaman budaya itu tetap terlestarikan dikalangan masyarakat.

Sala satu caranya adalah pendidikan berbasis kearifan lokal,yaitu sistem pendidikan yang mengangkat tema tentang keberagaman kebudayaan lokal dalam kehidupan para pelajar. Contohnya adalah P5 atau lebih sering di sebut kurikulum merdeka. Dalam kurikulum merdeka siswa akan diberikan pelajaran tentang keberagaman atau keunggulan dari wilayah sekitar sekolah mereka sehingga kebudayaan tersebut dapat terus terlestari. Contoh lain adalah pemberian tema project tentang tari tradisional, siswa di beri tugas untuk mencari asal usul dari tari tersebut sehingga tarian daerah tersebut dapat terlestari untuk generasi seterusnya.

Akantetapi program P5 ini mendapat banyak rintangan contohnya adalah modernisasi di bidang sektor pendidikan. Modernisasi di bidang pendidikan adalah proses perubahan sistem ataupelaksanaan belajar mengajar yang awalnya masih tradisional berubah ke hal hal yang lebih modern untuk mengikuti perkembangan zaman dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Akan tetapi modernisasi ini dapat berpotensi untuk mengurangi minat siswa tentang hal hal yang berbau kebudayaan daerah dikarenakan banyak dari mereka menganggap kalau budaya adalah hal yang kuno dan ketinggalan zaman.

Terlepas dari dampak positif dan negatif dari modernisasi di sektor pendidikan, memodernisasi sistem pendidikan memanglah penting akantetapi harus di iringi dengan pembelajaran atau pendidikan berbasis karifan lokal. Dan pengubahan kurikulum K13 menjadi kurikulum merdeka sudah terbukti cukup efektif untuk tetap mempertahankan eksistensi pendidikan berbasis kearifan lokal di tengah arus modernisasi di sektor pendidikan, karena kurikulum merdeka terbukti dapat menyelaraskan pendidikan berbasis kerifan lokal dengan modernisasi yang terjadi saat ini.

Kesimpulannya adalah eksistensi pendidikan berbasis kearifan lokal di tengah arus modernisasi di sektor pendidikan dapat tetap ada dan dapat digabungkan untuk membuat pendidikan menjadi lebih efektif, yaitu mengajarkan kebudayaan dan sekaligus dibarengi dengan pembelajaran tentang modernisasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun