Pada 2015 lalu, saat saya masuk di pesantren tersebut, sekira dua ribu calon santri putra mendaftar di Gontor. Hanya 900 orang yang lulus di Gontor Pusat. Sebagian ditempatkan di cabang. Tak sedikit pula yang tidak lulus ujian.
Di tengah tangis yang pecah pasca pengumam itu, nasehat indah datang dari KH Hasal Abdullah Sahal, "Jika belum lulus ujian masuk Gontor, anda bisa dididik di luar. Gontor hanya satu di antara banyak pesantren dan lembaga pendidikan di Indonesia yang dapat mendidik putra-putra terbaik bangsa ini. Tetapi jika anda merasa Gontor sebagai pilihan terbaik, silakan ikut tes tahun berikutnya. Sedangkan bagi yang lulus masuk Gontor. Ini bukan akhir dari perjuangan di pondok. Ini hanya awal dari perjalanan panjang anda belajar di pesantren ini".