Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik. Penyimpangan seksual Umumnya dikaitkan dengan konteks sosial dan standar moral setempat. Namun ada yang secara konsisten, secara sosiologis dan psikologis, dianggap menyimpang. Penyimpangan seksual memiliki beberapa bentuk, salah satunya adalah homoseksual.Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Hawkin (dalam Kaplan, 1997) menulis bahwa istilah gay dan lesbian dimaksudkan pada kombinasi identitas diri sendiri dan identitas sosial; istilah tersebut mencerminkan kenyataan bahwa orang memiliki suatu perasaan menjadi kelompok sosial yang memiliki label sama. Homoseksualitas mengacu pada interaksi seksual dan/atau romantis antara pribadi yang berjenis kelamin sama.
Konsep diri sebagai seorang homoseksual telah terbentuk sejak kecil, entah secara disadari mau tidak. Konsep diri individu berkembang secara bertahap dari masa bayi hingga lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia, berbagai keterampilan dan tantangan baru muncul. Kesuksesan dalam menyelesaikan tugas perkembangan turut berperan menciptakan konsep diri yang positif (Boyd-Nihart, 1998). Konsep diri individu dipengaruhi oleh interaksinya dengan orang lain, pengaruh sosial-budaya, dan penyelesaian tugas perkembangan (Boyd-Nihart, 1998). Konsep diri meliputi berbagai komponen tentang citra tubuh, ideal diri, harga diri, performa peran, dan identitas personal (Stuart & Sundeen, 1995).
Citra tubuh pada seorang homoseksual merupakan sekumpulan sikap yang disadari atau tidak disadari individu terhadap tubuhnya. Citra tubuh meliputi persepsi saat ini dan masa lampau, misalnya ketika seorang pria merasakan bahwa tubuhnya gemulai, sehingga mempengaruhi cara melambai/ menggerakan tangan, tertawa, berbicara dengan halus, dan lain sebagainya. Sedangkan ideal diri seorang homoseksual merupakan persepsi diri tentang bagaimana ia harus bersikap berdasarkan standar diri, aspirasi, tujuan, atau nilai tertentu, misalnya: dalam hal dengan tujuan untuk menunjukkan kasih sayang. Harga diri merupakan penilaian pribadi individu tentang kelayakan dirinya, yang diperoleh dengan cara menganalisis sejauh mana perilaku individu memenuhi ideal dirinya. Pada seorang homoseksual, walaupun mereka menyadari bahwa status sebagai homoseksual memiliki sanksi moral di masyarakat karena dianggap menyalahi nilai-nilai sosial, akan tetapi mereka ingin dihargai, bukan karena mereka homoseksual, akan tetapi mereka pun memiliki bakat dan keahlian, serta prestasi. Tidak jarang beberapa homoseksual justru memiliki karier yang cemerlang, misalnya dalam bidang fashion, entertainment, bahkan sebagai profesional/ eksekutif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI