Psikologi eksistensial dimulai di Eropa setelah Perang Dunia II dan tersebar di Amerika Serikat, dimana Rollo May memainkan peran penting dalam mempolulerkannya. May memandang bahwa orang-orang modern jarang membuat pilihan-pilihan dari mengasumsikan tanggung jawab. Kepedulian, cinta, dan keinginan adalah hal yang seharusnya selalu ada dalam diri manusia.
Kepedulian (care) adalah proses aktif untuk memperhatikan hal-hal yang ada. Cinta berarti peduli, memperhatikan orang lain, dan mengafirmasikan bahwa nilai yang dimiliki orang lain sebanyak yang dimilikinya. Kepedulian juga merupakan komposisi penting dalam sebuah kehendak (will), yang didefinisikan sebagai komitmen yang disadari untuk melakukan tindakan.
Mungkin dapat dipercaya bahwa masyarakat modern kita telah kehilangan pandangan mengenai kealamian yang sejati dari cinta dan kehendak, menyamaratakan cinta dengan seks dan menyamaratakan keinginan dengan hasrat untuk berkuasa. Rollo May berpendapat bahwa orang yang sehat secara psikologis dapat mengkombinasikan cinta dan keinginan karena keduanya berujung pada implikasi perhatianm pilihan, tindakan, dan tanggung jawab.
May mengidentifikasikan empat jenis cinta dalam tradisi Barat, yaitu : seks (storge), eros, philia, dan agape. May percaya bahwa orang Amerika tidak lagi memandang seks sebagai fungsi biologi alami, tetapi mereka telah memandang seks sebagai hal yang lumrah. Eros, adalah keinginan psikologis yang menginginkan persatuan yang abadi dengan seseorang yang dicintai. Eros melibatkan seks, tetapi dibangun berdasarkan perhatian dan kesetiaan. Philia, adalah persahabatan non-seksual yang intim antara dua orang, menghabiskan waktu, berkembang bersama, dan saling tergantung pada tindakan satu sama lain. Philia juga dapat dikatakan sebagai kasih persaudaraan/ persahabatan. Sedangkan kasih Agape adalah cinta spiritual nan religius yang hanya dapat diberikan oleh Tuhan sendiri. Kasih Agape tidak bersyarat dan tidak meminta balasan.
Dari empat ini, kita pasti seperti orang Barat, terlalu memfokuskan Sex dan Eros secara ekslusif dimana keduanya terletak di dalam diri kita dan dalam jagat raya, seperti menggambarkan diri kita dalam bentuk ideal sehingga menimbulkan kapasitas untuk meraih, untuk membiarkan diri kita dikuasai atau menguasai, untuk membentuk masa depan. Padahal, kemampuan manusia sepenuhnya untuk mencinta menunjukkan bahwa setiap model cinta itu perlu direalisir. Cinta romantik sudah dijual lewat sinetron, video dan lagu-lagu, tidak menarik lagi dibahas. Cinta persahabatan dan saudara sudah Anda lakukan sehari-hari, sudah biasa. Tetapi cinta Hakiki, yang walaupun ini meliputi kita, tetapi hanya sedikit yang mau memasukinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI