Kehidupan di pondok pesantren, dengan segala tuntutan akademik, kegiatan keagamaan, dan interaksi sosial yang intens, seringkali memicu stres dan kecemasan pada para santri. Meskipun lingkungan pesantren dirancang untuk memberikan dukungan spiritual dan intelektual, namun tekanan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental santri.
Beberapa faktor yang umum menyebabkan stres dan kecemasan pada santri antara lain:
 ✓ Tekanan Akademik: Target hafalan yang tinggi, ujian yang sering, dan tuntutan untuk meraih prestasi akademik yang baik dapat menimbulkan tekanan yang signifikan.
 ✓ Masalah Sosial: Konflik dengan teman sebaya, masalah adaptasi dengan lingkungan baru, atau perasaan tidak diterima dapat memicu stres dan kecemasan.
 ✓ Perubahan Lingkungan: Pindah dari rumah ke pondok pesantren merupakan perubahan besar yang dapat memicu perasaan kehilangan, kesepian, dan ketidakpastian.
 ✓ Ekspektasi Tinggi: Baik dari diri sendiri, orang tua, atau lingkungan sekitar, ekspektasi yang tinggi dapat menjadi beban yang berat bagi santri.
Dampak Stres dan Kecemasan
Stres dan kecemasan yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan santri, seperti:
 ✓ Gangguan Konsentrasi, Sulit fokus belajar dan menghafal.
 ✓ Gangguan Tidur, Insomnia atau kesulitan tidur nyenyak.