Perjalanan yang panjang bagi saya, seorang Mahasiswi yang tinggal di Jakarta. Â Ini menjadi perjalanan terlama dan terpanjang selama liburan saya. Ya, Tana Toraja. Adat budaya dan tempat-tempat menariknyalah yang selama ini sangat saya idamkan menjadi destinasi liburan.Â
Dan dihari libur kuliah saya, akhirnya saya bisa menginjakan kaki kesana. Keberangkatan saya dimulai dari Kota Makassar. Membutuhkan waktu selama 11 jam dari kota Makassar untuk sampai ke Tana Toraja menggunakan mobil.
Saya sangat menikmati setiap perjalanannya, dari mulai track perjalanan yang lurus lurus saja sampai track yang berbelok-belok dan track yang naik hingga turun. Tidak terasa saya sampai di Tana Toraja sekitar pukul 05.00 pagi.
Destinasi pertama yang saya kunjungi yaitu Lolai. Orang menyebutnya dengan sebutan "Negeri di Atas Awan" . Sungguh amat indah menurut saya. Menikmati terbitnya matahari di pagi hari dengan udara dingin, dan berdiri di tengah tengah bukit yang dikelilingi oleh kabut. Bahkan pemandangan dibawahpun tidak terlihat sama sekali. Pantas saja orang menyebutnya Negeri di Atas Awan.
Menuju siang saya beralih ke tempat destinasi kedua yaitu Ke'Te Kesu' . Kalian pasti sudah tau,Tana Toraja merupakan daerah yang terkenal dengan adat pemakamannya.Â
Ke'Te Kesu' merupakan salah satu tempat terkenal yang sering dikunjungi oleh wisatawan termasuk tourist tourist manca negara. Dikelilingi oleh bukit-bukit bebatuan dan goa yang dalamnya merupakan tempat dimana mayat-mayat disemayamkan.Â
Sayangnya waktu liburan saya tidak bertepatan dengan bulan-bulan yang biasa adat pemakaman dan adat adat lainnya dilaksanakan. Jadi saya hanya bertukar cerita dengan warga sekitar tentang adat istiadat Tana Toraja.Â
Tapi menjadi suatu kepuasan tersendiri saya bisa menginjakkan kaki di Tana Toraja. Selama ini saya hanya bisa melihat acara acara travelling di televisi mengenai Tana Toraja, akhirnya saya bisa melihat dengan mata kepala sendiri indahnya dan kayanya adat istiadat di Tana Toraja yang sampai saat ini masih terjaga.Â