MAGELANG – Program pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu elemen penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam rangka implementasinya, tim pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) memberikan sumbangsih berupa modul dan alat trainer Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di SMK Muhammadiyah Mungkid, Kabupaten Magelang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diketuai oleh Prof. Dr. Subiyanto, S.T., M.T., dengan anggota dosen Mario Norman Syah, S.Pd., M.Eng.,  Abdurrakhman Hamid Al-Azhari, S.T., M.T., Bagaskoro Saputro, S.Si., M.Cs., Ubaidillah Siroj, S.T. dan anggota mahasiswa Faiq Mananul Faqih, Nektar Cahayasabda, Bayu Adi Pambudi, Icha Arifah Annisa, Setya Budi Arif Prabowo.
Alat trainer PLTS ini dirancang untuk memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi, yang kemudian diubah menjadi energi listrik dan disimpan dalam baterai sebagai sumber daya cadangan. Alat ini mampu memanen energi listrik hingga 20.000 mW, yang akan digunakan untuk praktikum siswa jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL).
Ketua Tim Pengabdian UNNES, Subiyanto, menjelaskan bahwa trainer ini dirancang untuk memberikan pengenalan kepada siswa-siswi SMK Muhammadiyah Mungkid. " Dengan adanya pelatihan mengenai PLTS, diharapkan pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa SMK dalam memperoleh keterampilan dan pengetahuan terkait sistem energi surya. Ini adalah langkah awal menuju kemandirian energi dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan," ujar Subiyanto.
Trainer PLTS ini dirancang untuk sistem standalone, yaitu tanpa terhubung ke jaringan listrik PLN. Energi listrik dari matahari yang dihasilkan kemudian disimpan dalam baterai, yang dapat menyediakan listrik saat malam hari atau terjadi pemadaman.
Dalam kegiatan pengabdian ini, tim dari UNNES juga memberikan pelatihan kepada siswa dan guru SMK Muhammadiyah Mungkid mengenai cara penggunaan dan perawatan sistem PLTS. Harapannya, para siswa dapat memahami pentingnya energi terbarukan dan mampu mengoperasikan sistem tersebut secara mandiri. Pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis siswa sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi perkembangan teknologi.
Kepala SMK Muhammadiyah Mungkid, Marzuni, mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh tim pengabdian UNNES. "Kami sangat berterima kasih atas inovasi dan bantuan yang diberikan. Dengan adanya pengabdian yang diselenggarakan di sekolahan kami dan pelatihan yang diberikan mengenai PLTS dapat membantu para guru dan siswa dalam memahami energi terbarukan," ungkap Marzuni. Ia juga menambahkan bahwa proyek ini akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi sekolah, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesiapan siswa menghadapi perkembangan teknologi.
Proyek modul dan trainer PLTS yang dikembangkan melalui kolaborasi antara dosen dan mahasiswa ini secara resmi diserahkan kepada pihak pengelola SMK Muhammadiyah Mungkid pada Kamis (25/7/2024). Diharapkan, proyek ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah SMK lainnya untuk mengimplementasikan materi energi terbarukan melalui pembuatan trainer PLTS.
Melalui kegiatan ini, UNNES menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan teknologi. Selain itu, inisiatif ini juga memperkuat peran universitas dalam membantu masyarakat mengatasi tantangan energi dan mendorong penggunaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Program ini bukan hanya memberikan manfaat langsung berupa teknologi dan pelatihan, tetapi juga menginspirasi siswa untuk terus berinovasi dan mengembangkan solusi praktis yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat luas.