PRESIDEN JANGAN SONTOLOYO
Entah berasal dari bahasa apa dan sejak kapan ungkapan sontoloyo digunakan. Tapi yang pasti buku Di Bawah Bendera Revolusi karya Ir Soekarno telah memuat kata sontoloyo pada tulisan berjudul Islam sontoloyo (ha1.493). Bercerita tentang Islam disalahpahami dan diputarbalikkan oleh segelintir orang yang ingin menghalalkan hal yang jelas-jelas haram.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Depdiknas dan Balai Pustaka, disebutkan bahwa sontoloyo artinya konyol, tidak beres, bodoh (dipakai sebagai kata makian). Jadi segala sesuatu yang konyol bisa diidentikkan dengan sontoloyo Kalau seorang koruptor kelas kakap diangkat jadi pahlawan. maka yang dihasilkan sesungguhnya pahlawan sontoloyo.
Selain itu segala hal yang tidak beres boleh disamakan dengan sontoloyo Jika ada jaksa tergiur uang suap senilai enam miliar, maka sudah jelas jaksa tersebut adalah jaksa sontoloyo. Begitu juga segala hal yang bodoh dapat dianggap sontoloyo. Bila para pemimpin selalu mengingkari janji apa yang telah diucapkan ketika kampanye, maka kelakuan pemimpin tersebut sangat sontoloyo .
Mereka telah menganggap rakyat yang dipimpinnya adalah rakyat sontoloyo. Kata ini luwes menempel pada sistem, pangkai, jabatan, pekerjaan, institusi dan semua yang mengandung kekonyolan, ketidakberesan serta kebodohan. Walhasil dari segala lini kehidupan ini sesungguhnya telah banyak lahir sesuatu yang layak disebut sontoloyo.
Misal ada guru sontoloyo, bupati, jenderal, wakil rakyat juga sontoloyo, bahkan presiden pun bisa sontoloyo. Bank, keluarga, perusahaan, media massa dan hukum, semuanya sontoloyo. Tapi unik dan anehnya di dunia sontoloyo ini, segala hal yang sontoloyo bisa jadi malah dianggap sesuatu yang terhormat dan mulia. Wah sungguh sontoloyo …
NB: ternyata sontoloyo adalah sebutan untuk penggembala itik yang sudah mengalami pergantian makna, seperti juga bajingan yang berasal dari sebutan untuk kusir gerobak.
kepinG-kepinG udrinG.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H