"Ini jelas ada sabotase," sambar Udien.
"Nah, ini tambah ngawur," timpal Pithagiras.
"Jelas ada yang gak sirik dengan Facebook, WA, dan IG," Pinyut lebih ngacok.
Mamak Kenut yang mendenger keributan, mulai ceramah, "Kalian ini. Jangan tambah runyam keadaanlah. Coba berpikir positiflah."
"Maksudnya bagaimana, Mamak?" tanya Minan Tunja.
"Indonesia ini kah negera besar. Orang di seluruh dunia kan tahu negeri ini sedang menyelenggarakan Pemilu. Â KPU menetapkan 14-16 April sebagai masa tenang Pemilu 2019. Para peserta pemilu dilarang berkampanye dalam bentuk apa pun di masa tenang ...," ujar Mamak Kenut lagi.
"Maksudnya?"
"Facebook, WA, dan IG yang biasanya tempat mengeluh, mengutuk, dan memaki sengaja tidak ingin diakses. Itu menghormati bangsa Indonesia yang tengah menjalankan masa minggu tenang selama tiga hari ini," jelas Mamak Kenut.
Bukannya dipercaya, omongan Mamak Kenut ini malah disambut rame-rame dengan seruan, "Huuu...."
Tambah mak jelas. Ditanya ke Radin Mak Iwoh, dia malah lagi sibuk bingung, memikirkan siapa pemimpin negeri yang terpilih.
"Masa iya?" dia malah bertanya.