[caption caption="Nobar Film "NAY" di Studio Broadcast Udinus/dokpri"][/caption]
Masyarakat pecinta film di kota Semarang disuguhi pemutaran dan diskusi film berjudul “NAY” karya Djenar Maesa Ayu yang berlangsung selama dua hari, yakni pada Jumat- Sabtu (19-20/2). Bertempat di studio broadcasting Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, acara yang diselenggarakan atas kerjasama komunitas film Sine Room dengan Program Studi Ilmu Komunikasi Udinus ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kota Semarang.
Antusiasme peserta terlihat dari penuhnya tempat duduk di dalam studio. Film “NAY” sendiri memang menarik perhatian masyarakat karena berbeda dengan film yang pada umumnya. Dalam film yang diangkat dari novel karya Djenar Maesa Ayu ini tidak memiliki banyak scene. Hampir semua scene dalam film berdurasi 90 menit ini dilakukan di dalam mobil. Ine Febriyanti menjadi pemeran utama yang memerankan sosok Nay. Film ini sendiri menceritakan tentang seorang perempuan bernama Nayla Kinar yang sejak kecil mengalami kekerasan dan pelecehan seksual. Nay seorang aktris yang sedang naik daun ini, dalam kegalauan harus dihadapkan pada keadaannya yang hamil diluar nikah dengan Ben, seorang penyanyi tenar. Di seluruh scene film, Nay menyetir mobilnya mengelilingi kota Jakarta di malam hari dengan menelepon Ben dan sahabatnya Adjeng. Konflik film makin memanas ketika Nay harus memutuskan akan menggugurkan kandungannya atau membiarkan janinnya hidup dan harus membesarkan anaknya.
Djenar Maesa Ayu menggarap film ini dengan apik dan makin memunculkan gaya khasnya dalam membangun emosi penikmat film. Akhir film yang menggantung mengundang tepuk tangan penonton di Gedung B lantai 5 Udinus itu.
Muhammad Bayu Widagdo yang menjadi narasumber dalam diskusi film tersebut menuturkan film yang dirilis pada 19 November 2015 ini memang benar-benar berbeda. Meskipun tidak memiliki banyak scene, namun ia mengakui bahwa film ini berkualitas. "Ini konsep film yang benar-benar murah karena scene-nya yang sederhana tapi berkualitas”, tutur Bayu.
Ia juga mengapresiasi Ine Febriyanti yang memerankan Nay sebagai peran utama. “Ine Febrianti berhasil memerankannya dengan baik, memainkan emosi kita untuk masuk ke dialog yang diperankannya”, imbuhnya.
Sementara itu, pendapat serupa juga dilontarkan oleh Maya, mahasiswi Broadcasting Udinus ini mengapresiasi pemeran utama di film Nay ini. “Bagus banget film ini, satu wanita jadi beberapa peran”, tuturnya. (*humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H