Mohon tunggu...
saifudin smg
saifudin smg Mohon Tunggu... -

tinggal di semarang dan profesi debt collector sebuah profesi yg dihindari orang. dengan profesi ini bisa berhubungan dengan orang banyak.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Uang Lima Puluh Ribu Rupiah Bisa Beli Rumah, Silahkan Kalau Mau Coba

5 Februari 2012   16:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:01 11236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menikah karena ingin beli macam macam maka saya dan istri menulis apa yg dirasa perlu,seperti piring,gelas,wajan,kompor,sepeda motor dan lain lain.Saya masih ingat paling akhir dari yg kutulis adalah beli rumah sehingga tidak perlu kontrak atau kos. Sayapun jujur saja tidak tahu kapan bisa beli rumah karena harga yg sangat mahal dan kuyakin tidak bisa beli mengingat sisa dari gaji minim. Maka solusi menabung tidak mungkin bisa tapi saya harus beli rumah untuk melindungi anak dan istri.Saya pun harus cari solusi lain yang mudah dan bisa kulakukan.Apa itu?

Akhirnya kudapatkan solusi setelah membaca buku buku terutama buku agama islam dan mengaji.Solusinya gampang kalau mau tahu, apa itu? Saya baru sadar kalau itu solusi setelah 7 tahun.Siapa saja tahu kalau dalam agama islam memberi sedekah atau zakat secara iklas maka Allah Yang Maha Pemurah akan memberi balasan berlipat ganda, betul kan? Kalau tidak percaya ya terserah anda sendiri.Mulailah saya mempraktekkan ini, karena dengan balasan berlipat ganda tentu mudah untuk beli rumah. Saya masih ingat sehabis terima gaji maka saya langsung sisihkan uang limapuluh ribu rupiah untuk sedekah. Itu saja mudahkan kan? Dan saya pun berharap pada Allah dan menunggu dengan bahagia kapan lipat ganda itu datang.Coba anda bayangkan kalau saja aku tidak melakukan ini maka saya tidak akan punya harapan dan tidak bisa menunggu balasan lipat ganda itu. Apakah anda seperti saya bahwa harapan itu mahal harganya dan tidak bisa dibeli di toko ya?

Seiring berjalannya waktu saya pun lupa tetapi tetap bersedekah 50 ribu, dan saya baru tersentak 7 tahun kemudian setelah saya menemukan sobekan kertas apa yg ingin kubeli setelah menikah dan apa saja yg tertulis pada kertas sobekan itu bisa kubeli termasuk rumah.Bagaimana ceritanya? Ternyata ada sebuah rumah yg ingin dijual oleh pemiliknya ternyata tidak ada yg mahu beli karena sesuatu hal, apa itu? sertifikat hilang. Mungkin hanya saya yg mau beli tentu saja dengan harga yg sangat murah karena tanpa sertifikat.Semurah murahnya rumah ya tentu saja tetap puluhan juta Ya? Akhirnya balasan yg lipat ganda dari Allah datang, walau tidak ada uang di dompet, rumah bisa kubeli. Kok bisa? Ada rapat keluarga yg intinya seluruh keluargaku membantu saya secara keuangan. Intinya saya diberi uang yg hanya cukup untuk beli rumah tanpa sertifikat itu.Akhirnya tanpa ba bi bu kubeli rumah itu dan ada anehnya setelah itu. Apa? Sertifikat rumah bisa ketemu setelah saya memutuskan membeli rumah itu karena ada yg mau berkorban mencari sertifikat dari keluarga penjual.Dan kemudian saya langsung tancap gas, emangnya mau kemana? Ya tentu saja balik nama sertifikat.Dan lagi lagi balik nama pun berjalan dengan mulus, mengapa demikian? Karena biaya ditanggung bersama dengan penjual.Saya baru sadar akhirnya balasan lipat ganda itu datang juga, alhamdulillah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun