Mohon tunggu...
Rofiudin MaulanaS
Rofiudin MaulanaS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN khas Jember

Saya memiliki minat dalam belajar untuk mengembangkan kemampuan berfikir serta dapat memperluas wawasan yang dimiliki, dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Base Learning)

24 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 24 Juni 2024   12:05 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A.Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Pengertian pembelajaran berbasis proyek menurut Agus wasisto  adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media dan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalaman siswa dalam beraktivitas secara nyata. 

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran inovatif yang memfokuskan pada belajar kontekstual melalui kegiatan yang kompleks. Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu strategi untuk mengubah kelas tradisional. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) memiliki landasan teori belajar konstruktivistik yang menekankan pada ide peserta didik yang membangun pengetahuan berdasarkan pengalamannya. 

Sedangkan secara empiris, model ini dirasa sanggup membuat siswa memahami pembelajaran dengan model project based learning secara bermakna dan dikembangkanberdasarkan konstruktivisme . Sehingga model pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang amat besar untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermanfaat bagi peserta didik.  

Jadi pembelajaran berbasis proyek adalah suatu pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran. Proyek yang dikerjakan siswa dapat berupa proyek perseorangan atau kelompok dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara kolaboratif, menghasilkan sebuah produk, yang hasilnya kemudian akan ditampilkan atau dipresentasikan. 

Pelaksanaan proyek dilakukan secara kolaboratif dan inovatif, yang berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan siswa. Bisa dikatakan pembelajaran berbasis proyek merupakan bagian dari metode pembelajaran yang berpusat pada siswa. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. 

Model ini sebagai ganti penggunaan suatu model pembelajaran yang masih bersifat ceramah karena cenderung membuat siswa lebih pasif dibandingkan dengan guru. Hal tersebut mengakibatkan motivasi belajar menjadi rendah, sehingga kinerja saintifik mereka pun menurun.

B.Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

Menurut buck model pembelajaran berbasis proyek memiliki karakteristik sebagai berikut :

a)Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja

b)Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya

c) siswa merancang proses untuk mencapai hasil.

d)Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan

e)Siswa melakukan evaluasi secara kontinu

f)Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan

g)Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.

h)Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.

C.Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Menurut Moursund kelebihan model pembelajaran berbasis proyek seperti yang dijelaskan menurut Moursund antara lain:

1.Meningkatkan motivasi

2.Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

3.Meningkatkan kemampuan shadi pustaka

4.Meningkatkan kolaborasi

5.Meningkatkan keterampilan manajemen sumber daya.

D.Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek

Langkah-langkah penerapan pembelajaran berbasis proyek menurut Wena adalah sebagai berikut:

1.Penentuan Pertanyaan Mendasar

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat penugasan pada siswa dalam melakukan suatu. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dengan sebuah investigasi mendalam. Guru harus berusaha agar yang diangkat relevan untuk para siswa yang sedang belajar.

2.Mendesain Perencanaan Proyek

 Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian, peserta didik diharapkan akan merasa emiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, epada siswa ukemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan sensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin. Tapi harus mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

3.Menyusun Jadwal

Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas tersebut pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek; (2) membuat deadline penyelesaian proyek; (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru; (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cata yang tidak berhubungan dengan proyek; dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara. Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan alam kaitannya dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.

4. Menguji Hasil

Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur barometer, berperan dalam mententang tingkat masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, dan membantu pengajar dalam me nyusun strategi pembelajaran berikutnya.

5.Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek

Peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan alam kaitannya gan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik.

6.Mengevaluasi Pengalaman

Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan reeksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.

Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta di dik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun