Mohon tunggu...
Udi Wiyono
Udi Wiyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional Di Bidang Backsheet Manufacturing

Work Hard, Think Smart, Play Hard. Terus berupaya yang terbaik, fokus pada kebermanfaatan. Allah S.W.T menyertai setiap hambanya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Best Practice Manufacturing - Turning Loss Into Profit

31 Maret 2022   08:48 Diperbarui: 31 Maret 2022   08:53 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Banyak perusahaan hanya berfocus pada mesin, padahal unsur proses setidaknya ada empat unsur jadi total produktif maintenance juga harus mewakili ke empat unsur tersebut, dan aktifitas TPM tersebut dilakukan oleh seluruh unit bisnis yang ada didalam perusahaan tersebut.

Proses lanjutan dari merubah factor -- fakor kegagalan proses menjadi loss adalah dengan menginject budaya -- budaya improvement seperti Kaizen, Housekeeping 5S, SMED dan teori lainnya langsung kedalam Bahasa praktek.

In-house training dilakukan setelah aktifitas tersebut dijalankan untuk memberikan edukasi kepada para eksekutor lapangan bahwa aktifitas posistive yang tadi dilakukan adalah ini istilahnya. Cara ini akan jauh lebih efektif karena operator tidak perlu membayangkan sesuatu yang belum pernah ia kerjakan, namun apa yang diajarkan adalah sesuatu yang sudah dikerjakan dan memberikan dampak output positive bagi bisnis proses.

Pemberian insentive dan penerapan policy yang kuat juga perlu dilakukan untuk mengeliminasi penyimpangan akan munculnya bisnis didalam bisnis.

Perusahaan harus mampu membatasi karyawannya dan memagari karyawannya untuk melakukan perbuatan tidak professional hanya untuk memperkaya diri. Ini terdengar kasar, namun ini menjadi titik awal kejatuhan perusahaan karena tidak adanya rasa menjaga kepercayaan dalam mengelola bisnis proses.

 Dalam mengelola manufacturing, teori sangat di perlukan, namun untuk mengeksekusi bisnis dan menjaga kelangsungan bisnis diperlukan sebuah langkah penyederhanaan dimulai dari proses paling dasar.

Setiap lini kerja harus memetakan setiap aktifitas dari awal hingga akhir untuk mengetahui dan memastikan aktifitas mana yang memiliki nilai tambah bagi bisnis dan aktifitas mana yang tidak memberikan dampak bagi kelangsungan bisnis.

Bekerja bukan hanya tentang lama kerja, tentang kecakapan menguasai teori namun tentang kontribusi didalam bisnis yang dikerjakan.

Udi Wiyono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun