Pada era industry modern, persaingan bisnis manufaktur begitu ketat dan kompetitif. Terutama mengenai produk sejenis dengan varian pilihan yang beragam dan harga yang tidak bisa di mainkan sesuka hati. Perusahaan harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daya beli masyarakat tanpa mengabaikan kualitas dan kuantitas produk yang di pasarkan.Â
Salah satu hal yang paling masuk akal untuk menambah dan mempertahankan margin profit adalah menurunkan kerugian -- kerugian dari setiap rantai proses dimulai dari input material hingga menjadi sebuah output finish good.Â
Perusahaan harus mampu memperpendek dan mempersingkat waktu produksi guna mengoptimalkan slot waktu, dan slot kapasitas mesin guna menghasilkan output yang banyak dengan kerugian proses yang rendah.Â
Implementasi dari lean manufacturing, kaizen, oee dan process mapping menjadi syarat wajib yang harus di eksekusi kedalam bentuk yang lebih sederhana yang memungkinkan untuk di pahami oleh eksekutor dilapangan yaitu operator produksi.
Istilah best practise manufacturing merupakan istilah keren dari penyederhanaan teori -- teori dalam mengelola perusahaan manufaktur yang berorientasi pada penitik beratan semua hal dilakukan langsung kedasar proses manufaktur.
Bahasa dan cara dalam membuat dan menciptakan perubahan langsung di contohkan oleh pimpinan yang memiliki konsep bagaimana merubah loss menjadi profit.
Bisnis perlu bertumbuh untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya, dengan cara -- cara lama mungkin bekerja tapi progresnya akan lambat dan cenderung berbelit -- belit.
Dengan konsep best practice manufacturing teori -- teori langitan di konversi kedalam Bahasa operasional yang langsung bisa di kunyah oleh operator produksi.
Proses control lebih mudah dan proses langsung bisa teramati hasilnya, jika menemukan masalah saat itu juga bisa segera di perbaiki. Perlu kesabaran dan etos kerja yang luar biasa untuk menginject system yang sudah teruji ampuh di banyak perusahaan.
Jika menilik pada proses manufaktur kita akan menjumpai secara langsung ketimpangan gap pengetahuan yang dalam antara pimpinan hingga operator dilapangan.
Hal tersebut akan memicu timbulnya berbagai macam problematika di proses produksi yang mengakibatkan target -- target tidak tercapai dan berdampak pada menurunya bisnis proses manufaktur tersebut.