Pitirim A. Sorokin, seorang sosiolog Rusia-Amerika, merupakan salah satu pemikir paling berpengaruh di abad ke-20 dalam pengembangan ilmu sosial, khususnya sosiologi. Gagasannya tentang sosiologi bukan hanya mendefinisikan ilmu sosiolog sebagai kajian mengenai masyarakat, melainkan sebagai disiplin yang beragam, kaya, dan filosofis. Sorokin menerapkan sosiologi dengan kerangka yang unik , meletakkan dasar bahwa kehidupan sosial manusia bukan hanya tindakan atau interaksi sosial semata. Beliau menerapkan dimensi kultural, integrasi sosial, dan dinamika perubahan, menjadikan karyanya salah satu referensi penting bagi ilmuwan sosial di seluruh dunia.
Sosiologi Menurut Pitirim A. Sorokin Sebuah Kerangka Multidimensional
Bagi Sorokin, sosiologi bukanlah sekadar studi tentang struktur sosial atau interaksi antarmanusia, tetapi tentang relasi-relasi sosial yang saling terintegrasi dan memengaruhi satu sama lain dalam berbagai aspek. Dalam buku "Social and Cultural Dynamics", Sorokin menyajikan gagasan bahwa realitas sosial terbentuk dari proses yang dinamis antara faktor-faktor sosial dan kultural. Artinya, fenomena sosial tidak pernah statis, melainkan senantiasa berubah, mengalami transisi, dan bergerak dalam pola tertentu.
Sorokin melihat sosiologi sebagai ilmu yang bertugas memahami keterkaitan antara tindakan seseorang, norma sosial, dan budaya yang berkembang dalam masyarakat. Dalam pandangan ini, sosiologi tidak hanya fokus pada seseorang sebagai agen, tetapi juga memperhatikan pengaruh lingkungan sosial dan kultural secara keseluruhan. Baginya, masyarakat bukan hanya sekumpulan orang, tetapi juga kumpulan nilai, simbol, dan ideologi yang memengaruhi perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari.
Struktur Pemikiran Sorokin Tiga Konsep Utama dalam Sosiologi
Ada tiga konsep mendasar yang menjadi pijakan pemikiran Sorokin: kultural, sosial, dan perubahan. Ketiga aspek ini tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait dalam proses yang ia sebut sebagai dinamika sosial. Beliau menyusun kerangka ini untuk menjelaskan bagaimana perubahan sosial terjadi dari waktu ke waktu.
Interaksi dan Relasi Sosial Sorokin mendefinisikan relasi sosial sebagai hubungan timbal balik antara seseorang atau kelompok yang membentuk struktur sosial yang lebih luas. Beliau menggarisbawahi bahwa hubungan sosial ini melibatkan unsur afektif (emosi), normatif (aturan sosial), dan utilitarian (kepentingan). Dengan kata lain, hubungan dalam masyarakat tidak bisa dilihat hanya dari satu aspek, tetapi mencakup berbagai motivasi dan dimensi.
Dimensi Kultural dalam Masyarakat
Sorokin menekankan pentingnya dimensi kultural dalam analisis sosiologi. Bagi Sorokin, budaya bukan hanya sebagai latar belakang kehidupan sosial, tetapi juga sebagai salah satu pendorong utama perubahan sosial. Beliau membedakan budaya menjadi dua tipe utama:
Budaya Ideasional Berfokus pada nilai-nilai spiritual dan kebenaran absolut yang tidak terikat dengan materialisme.
Budaya Sensate: Mementingkan materialitas dan kesenangan inderawi, seperti kemakmuran ekonomi dan kenyamanan hidup.