Mohon tunggu...
Umar Dani
Umar Dani Mohon Tunggu... lainnya -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kenali Lebih Jauh Efek dari Makanan yang Manis

31 Desember 2012   06:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:45 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Pemberian asupan gizi terhadap anak memang perlu di perhatikan. Banyak anak-anak terutama kalangan balita yang lagi subur-suburnya tumbuh. Asupan gizi yang cukup dapat mempercepat pertumbuhan anak,bayi yang sehat harapan para ibu. Begitupula di lingkungan sekitar perlu adanya POSYANDU (pos pelayanan terpadu) agar para anak bisa di periksa secara rutin setiap bulannya. Penyakit sekarang tidak mengenal siapa orangnya, baik itu anak kecil maupun besar. Pemeliharaan tubuh memang sangat di perlukan sekali agar tidak bertindak seenaknya.Pola makan yang buruk merupakan tindakan yang kurang senonoh apalagi tubuh di buat apa adanya yang penting bisa gerak. Jangan salah jika tubuh sudah terkena virus maka semuanya akan fatal. Begitupula, apapun yang menjadi kepentingan pribadi seperti halnya pekerjaan akan terbengkalai.

Empat sehat lima sempurna merupakan slogan yang memang harus bisa di maknai secara mendalam karena di sini bersangkutan dengan diri sendiri. Pemberian asupan gizi terhadap tubuh,memang di perlukan terutama pada anak yang masih membutuhkan asupan yang bergizi. Terkadang ketika anaknya menangis,cara yang mudah agar diam dengan memberinya sesuatu,namun biasanya di kasih persen,coklat apapun itu jenisnya. Asupannutrisi yang buruk dapat menimbulkanefek kepada keseimbangan otak anak. Ketergantungan menkonsumsi makanan yang manisseperti coklat,permen,biscuit dan cemilan lainnya akan berdampak buruk pada kesehatan anak namun tragisnya para ibumenganggap semuanya sudah menjadi hal yang biasa.

Sebenarnya asupan yang seimbangpun sudah cukup untuk kebutuhantubuh sendiri, itu sudah cukup lebih apalagi karena kadar gula pada tubuh yang di butuhkan hanya 55 persen dan jika anak keseringan menkonsumsi makanan yangmanis dan menjadi sebuah kerutinan yang tidak bisa di halangi maka tunggu saja akibat yang akan di terima. Pendapat ini di kemukakan oleh salahsatu pakar psikiater anak yaitu dr.Thjin Wiguna,Sp.KJ dalam sebuah sebuah seminarnya yang bertemakan “Asupan Gula yang Berlebih Dapat Mengganggu Konsentrasi pada Anak”.

Penyakit yang di timbulkan dari asupan yang terlalu berlebihan dalam mengkonsumsi makanan yang manis akan memicu banyak gangguan kesehatan antaranya obsetis,diabetes,karies pada gigi. Selain itu ada penelitian menunjukan asupan gula berlebihdapat menganggu kinerja anak untuk menyongsong masa depannya. Dalam kajian penelitian bahwa kegiatan mengkonsumsi makanan yang terlalu berlebih dapat di netralkan oleh tubuh dengan memperbanyak produksi insulin salahsatunya dengan makanan yang bernutrisi. Sedangkan jika kadar insulin terlalu banyak dapat membuat anak cepat lelah sehingga kinerja otaknya kurang maksimal atau susah berkonsentrasi. Ungkap Thjin dalam redaksinya compass.com

Pada tahap perkembangan anakyang selalu ingin berbuat sesuatu dari apa yang telah di lihatnya baik itu sadar maupun tidak sadar karena menurut Thjin asupan gula yang berlebihan dapat mengakibatkan perubahan perilaku dan keadaan emosional anak. Terutama pada anak balita yang sangat mudah terpengaruh oleh siapapun,apapun itu bentuknya kelebihan kadar gula akan mempengaruhi tingkahlaku anak menjadi terlalu aktif dan lebih agresif.

Dalam asupan kadar gula pada tubuh tidak terlalu rendah karena membuat anak menjadi lesu,malas namun tidak pula terlalu tinggi karena bisa mengganggu neurokimiawi (senyawa kimia dalam syaraf) yang menyebabkan tubuh mudah cepat lelah. Yang penting mah asupan karbohidratnya seimbang," jelasnya dalam redaksinya compas.Kemudain Tjhin memperjelas kembali menekankan pada pengkonsumsian protein agar dapat mengstabilkan tubuh,danakan membuat produksi energi konstan sehingga tubuh tidak mudah cape. Berbeda jika kadar gulanya tunggi, yaa.. walaupun pertamanya memang agresif namun tidak lama kemudian akan cepat capek. pengkonsumsian protein lebih baik dari pada karbohidrat terutama sebelum anak melakukan pekerjaan rumit yang membutuhkan konsentrasi penuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun