Penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah semakin memprihatinkan. Buktinya, seorang Profesor di salah satu universitas terkemuka di Makassar, terjebak dalam pesta narkoba dengan seorang mahasiswinya. Hal itu menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, khususnya di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Panglima TNI Jenderal Moeldoko secara khusus menyoroti adanya oknum prajurit TNI yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika. Moeldoko menegaskan telah memberhentikan secara tidak hormat kepada prajurit yang terbukti menggunakan narkotika.
Bukan hanya prajurit, melainkan juga para PNS di lingkungan TNI, Moeldoko mewanti-wanti agar tidak mencoba-coba narkoba.
"Jangan hanya alasan coba-coba, pelampiasan terhadap masalah yang dihadapi, stres dan lain sebagainya anda terjebak dalam penyalahgunaan narkoba," tegas jenderal bintang empat itu usai pelaksanaan Upacara 17-an di Lapangan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (17/11/2014).
Panglima TNI mensinyalir ada upaya menghancurkan Indonesia melalui narkotika. Padahal, jika seseorang menggunakan narkoba untuk pelarian, maka bisa dipastikan bukan solusi yang didapat, melainkan masalah demi masalah yang tidak akan kunjung usai. Seseorang yang menjadi korban kejahatan narkoba, maka dia akan menanggung resiko yang cukup berat, baik untuk pribadi, karier, keluarga maupun lingkungan sekitarnya.
Moeldoko lebih lanjut berpesan agar seluruh prajurit TNI dan PNS menjaga diri dengan menjalani hidup lebih relijius, mendekatkan diri pada keluarga dan lingkungan sekitar. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H