Mohon tunggu...
Maikel Jefriando
Maikel Jefriando Mohon Tunggu... -

nothing!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bicara Pendidikan Tak Selebar Daun Kelor!

14 September 2011   13:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:58 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nilai pendidikan yang berkembang di Indonesia memang seharusnya di rekonstruksi dari taraf awal sampai kepada taraf paling tinggi. Pemahaman masyarakat tentang pentingnya pendidikan kecenderungan hanya berdasarkan nilai cultural yang berkembang di lungkungan masyarakat tersebut.misalnya masyarakat perkotaan akan memilih mengikuti alur pendidikan karna mayoritas masyarakat lainnya juga melakukan hal tersebut. namun bagi masyarakat perdesaan, pendidikan cenderung di pinggirkan karena hidupnya sudah cukup nyaman tanpa harus berpendidikan tinggi.

Dari dua hal contoh diatas, dapat ditarik satu garis lurus mengenai pemahaman pendidikan bagi masyarakat Indonesia. Bahwa konteks pendidikan pada paradigma yang berkembang di masyarakat sangat berbeda dengan tujuan "mencerdaskan kehidupan bangsa" ………………………………………………………………

Pemahaman merupakan landasan awal manusia ketika ingin mengaplikasikan pengetahuannya ataupun saat melakukan respon terhadap kondisi yang sedang diterima. Karena pada pemahaman terdapat beberapa pertanyaan yang akan memperjelas objek serta pemaknaan yang nantinya akan disesuaikan dengan konsesus sesama manusia. Jika pemahaman masyarakat mengenai pendidikan masih berbeda bahkan bertolak belakang, maka bagaimana kita akan menciptakan bangsa yang cerdas.

Permasalahan bukan dari bentuk baku pemahaman pendidikan, tapi terletak pada penerapan pemahaman pendidikan melalui aparatur-aparaturnya.

Ada beberapa hal yang menjadi poin penting dalam mewujudkan hal tersebut, yakni:

·Mempertegas betuk baku pahaman pendidikan yang sudah ada di Indonesia (sesuai dengan Undang-Undang)

·Pemilihan aparatur pendidikan dengan selektif serta adanya kekuatan motivasi dalam diri aparatur untuk menguatkan pemahaman kepada orang lain.

·Instruksi dari atas ke bawah secara structural aparatur pendidikan harus dipertegas agar keseragaman pemahaman dapat terwujud.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun