Mohon tunggu...
Ucu Siti Romlah
Ucu Siti Romlah Mohon Tunggu... Guru - Blogger, peminat sastra dan sejarah.

Belajar sepanjang hayat,belajar memberi manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kemarau Panjang

15 Agustus 2023   20:15 Diperbarui: 16 Agustus 2023   06:53 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kerontang bumiku dahaga
Empat purnama romansa hujan menghilang
Mengering dedaunan meranggas berguguran terbakar
Apimu musnahkan hutan tanah ladang gersang

Retakan tanah menganga luka dalam

Arung jejak kemarau bak enggan bertutur menyapa mendung

Udara pengap asap berpesta pora


Petani menanti sentuhan hujan membumi
Aliri sungai tempat ikan-ikan kecil bercengkrama
Namun awan seakan enggan membawa hujan
Jejak angin mencibir terbangkan debu-debu jalanan
Anugrah curahan rahmat dinanti
Nama-MU disanjung dalam do'a pengharapan

Gemercik serenada hujan kapankah menghalau kemarau?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun