Seorang anak yang berumur 6 tahunan masih meneteskan airmata saat melihat selembar uang yang diperlihatkan sang Ayah, uang yang ada di genggaman sang Ayah bergambar Sisimangaraja, lusuh. Kemudian ia takjub lalu menatap sudut mata lelaki tua yang berjongkok lalu mengusap kepala si anak dengan perlahan. Lalu ia berhenti menangis karena keinginannya memiliki baju baru untuk lebaran akan dipenuhi oleh sang Ayah.
Ia belum memahami dan mengerti makna dari percakapan kedua orangtuanya, sayup-sayup saat menangis ia mendengar percakapan kedua itu, ucapan itu terus ia ingat sampai ia besar.
"Musim hujan ini kita tekor Bu, harga karet juga turun, masih untung Toke kita masih mau memberi pinjaman" ucap sang Ayah pada Ibunya yang sedang duduk di lantai semen rumah mereka.
"Alhamdulilah pak, kita masih bisa beli 1 Kg daging dan beli baju baru buat Rafi, baju baru untuk Rani tahun ini tidak usah dulu, Dia masih kecil,"
"Bapak minta maaf ya Bu, Kita belum bisa ganti sarung untuk shalat I'd tahun ini. Yang penting Rafi bisa pakai baju baru"Â Lalu tangan Ayah memegang tangan anaknya, kemudian meminta ia berhenti menangis seraya menunjukkan selembar bergambar sisimangaraja, lalu Ayah mengajaknya untuk segera pergi ke toko pakaian.
Dengan muka berseri-seri ia mengikuti langkah Ayah keluar dari rumah. Sementara si Ibu memandang dari kejauhan melihat dua pasang kaki melangkah dankeduanya bergandeng erat yang semakin menjauh dari pandangan sambil memeluk anak perempuan yang berumur 2  tahun dengan erat.
"Maaf  nak, kami belum bisa beli baju baru untukmu" bisiknya, anak perempuan itu tertawa dengan menampakkan giginya yang baru tumbuh empat. Belum mengerti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H