Mohon tunggu...
Muhammad Yoesoef
Muhammad Yoesoef Mohon Tunggu... pegawai negeri -

seorang yang doyan iseng

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dinamit, Bahan Peledak yang Hilang

29 Juni 2013   12:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:15 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang hari bersantai sembari menonton televisi, seperti biasa setelah menyalakan dekoder, channel nomor 80 lah yang paling pertama dipanggil. Kebetulan sedang ada wawancara dengan Kadiv Humas Mabes Polri di salah satu siaran berita.

Inti dari pertanyaan yang diajukan oleh presenter adalah kenapa sampai saat ini Polisi belum juga menampkan bentuk dinamit yang hilang kepada masyarakat?

Jawaban dari Kadiv humas ternyata lumayan panjang, dimulai dengan penjelasan jumlah dinamit yang hilang yaitu 250 buah yang terbagi dalam 2 dus, masing-masing dus berisi 125 buah. Dan keseluruhan dinamit yang diantar pada hari terjadinya kehilangan itu adalah sebanyak 100 dus.

Dilanjutkan lagi oleh Kadiv Humas kalau dinamit yang hilang termasuk berukuran kecil, kemudian disebutkan kalau dinamit tersebut dikategorikan low explosive dan tidak berbahaya karena yang dicuri hanya dinamitnya saja, tidak dengan detonatornya.

Mendengar pernyataan tersebut rasa penasaran saya muncul, apa iya dinamit dikategorikan peledak low explosive? dengan kata kunci "dynamite" saja sudah banyak muncul referensi tentang dinamit.

Walaupun merupakan ensiklopedia keroyokan, wikipedia menyajikan informasi tentang dinamit dengan lengkap, dan informasi di dalamnya menyebutkan kalau dinamit dikategorikan sebagai high explosive.

Membaca lebih lanjut, ternyata pelabelan high atau low explosive bukan dari ukuran peledak itu sendiri (ukurannya kecil atau beaar) tapi lebih ke bahan penyusun peledak. karena komposisi materi utama dari dinamit adalah nitroglycerin dan nitroglycerin dikategorikan high explosive.

Dan tentang detonator, saya kira beberapa orang yang paham mengenai peledak tidak akan kesulitan mencari informasi mengenai pembuatan detonator.

Dari informasi yang coba saya pahami di atas, saya cuma berharap Kepolisian jangan menganggap remeh kasus kehilangan dinamit tersebut. Langkah pertama dengan terus melakukan razia sudah sangat baik untuk menghambat pergerakan pelaku. Selanjutnya meningkatkan kewaspadaan karena sekecil apapun peledak itu, di tangan orang yang salah bisa sangat sangat berbahaya.

Salam dan selamat berakhir pekan.

sumber
en.m.wikipedia.org/wiki/Dynamite

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun