Selain itu, dengan menghilangkan kertas, plastik dan bahan-bahan yang bisa di  daur ulang dari sampah mereka, para pengusaha hotel bisa mengurangi biaya  pembungan sampah hingga 50% --- suatu penghematan yang signifikan di dalam  kota-kota dimana biaya pembuangan sampah itu sangat mahal.
Mengolah Limbah Hotel Secara Berkelanjutan
Ada beberapa pilihan untuk mengolah limbah anda dengan cara yang lebih  berkelanjutan, dan hirarki llimbah yang di uraikan dalam EU Waste Directive,  menyediakan sebuah panduan yang sangat bermanfaat untuk mendorong  praktek-praktek pengolahan sampah yang lebih baik:
- Â Pencegahan
- Â Mempersiapkan untuk di gunakan kembali.
- Â Mendaur ulang (termasuk pengomposan).
- Â Pemulihan lainnya (termasuk pemulihan energi); dan
- Â Pembuangan.
Berbagai pertimbangan saat menggunakan seorang kontraktor pengolahan sampah
- Biaya kontakraktor pengolahan sampah itu bisa sangat bervariasi, jadi  pilihlah yang paling ideal.
- Seorang kontraktor pengolahan sampah yang baik akan memahami berbagai  kerumitan yang ada di dalam manajemen sampah dan mampu memberikan  masukan-masukan yang paling ramah lingkungan dan metode-metode yang paling  efisien.Â
- Memadatkan limbah akan mengurangi jumlah pengumpulan sampah yang  diperlukan dan mungkin membuat penyimpanan jadi lebih mudah, jadi carilah  informasinya apakah yang seperti ini coock untuk jenis-jenis sampah anda.
- Pastikan biaya yang dikenakan pada anda dihitung menurut berat sampah, Â bukan dari jumlah pengumpulan sampah.Â
- Tanyakan tentang fluktuasi pasar untuk jenis-jenis sampah tertentu dan  kebijakan yang berlaku saat harga gagal.
- Tanyakan apakah kontraktor mau memberikan sebagian hasil dari keuntungan  daur ulang.
Pengomposan
Pemgomposan bukan cuma mampu mengurangi biasa pembuangan sampah dengan cara  menurunkan angka pengumpulan sampah, tapi juga memproduksi sebuah produk akhir  yang bisa di manfaatkan untuk meningkatkan kualitas tanah di sekitar hotel atau  di taman-taman, sehingga tidak diragukan lagi akan menjaga kelestarian  lingkungan.
Saat memutuskan teknologi mana yang akan digunakan, pastikan bahwa teknologi  tersebut tidak melanggar peraturan. Misalnya, pengomposan kemungkinan besar akan  harus dilakukan di tempat-tempat yang tertutup dan memiliki suhu yang sesuai  untuk membunuh berbagai bakteri jika sampah daging dan ikan yang akan di olah.
- Pengomposan in-vessel mengacu pada peralatan tertutup, misalnya  sebuah drum, tangki, atau bak beton, dimana bahan-bahan organik di  tempatkan, dicampur, dihancurkan dan dikeringkan. Sebagian sistemnya bekerja  secara otomatis dengan menggunakan sensor untuk memonitor suhu, kelembaban  dan oksigen, dan biofilter untuk mengurangi atau menghilangkan bau tak  sedap. Sistem seperti ini bisa mengolah sampah-sampah organik dalam jumlah  yang besar.Â
- Biomass energy dan anaerobic digestion (AD).  Biomass  mengacu pada bahan-bahan organik, misalnya makanan, yang bisa dimanfaatkan  untuk menghasilkan energi listrik, panas dan gas. Energi dari biomass bisa  di hasilkan dari berbagai proses pengubahan, misalnya pembakaran dan  fermentasi. Anaerobic digestion adalah cara lain untuk mengonversi  biomass. Ini adalah proses yang mengurai sampah-sampah organik di dalam  suatu kondisi lingkungan yang terkontrol dan bebas oksigen, agar bisa  menghasilkan biogas yang bisa di bakar sebagai suatu energi terbarukan untuk  menghasilkan listrik dan panas, atau digunakan sebagai bahan bakar. Metode  ini juga memproduksi digestate solid dan liquid, yang kaya akan gizi dan  berpotensi untuk digunakan sebagai suatu penyubur tanah.Â
- Pengomposan cacing menggunakan cacing-cacing tanah untuk  mempercepat proses penghancuran sampah-sampah dapur dan kebun, namun tidak  bisa mengolah sampah daging atau produk-produk susu.
Peraaturan manajemen sampah berubah dengan sangat cepat, dan meskipun saat  ini fokusnya masih kepada pemerintah daerah, namun semakin lama para pembuat  kebijakan  semakin mengalihkan perhatian mereka terhadap sampah-sampah  industri dan komersil.Â
Desakan untuk mengalihkan sampah-sampah dari TPA akan terus berlanjut, dan  sampah-sampah jenis tertentu akan di larang untuk dibuang di TPA. Trend ini,  seiringi peningkatan biaya TPA, tentunya akan membantu bisnis-bisnis untuk  membuat suatu kasus ekonomis untuk memisahkan dan mendaur ulang lebih banyak  lagi sampah.
Di masa-masa yang akan datang, kita akan sangat mungkin untuk melihat  peningkatan fokus terhadap pencegahan sampah dari kalangan pemerintah, komersial  dan industrial. Ke depannya, hal ini kemungkinan besar akan memunculkan isu-isu  misalnya dampak daur ulang bagi kehidupan, eco-design dan pengadaaan yang  berkelanjutan.
Untuk mendorong tingkat pemanfaatan ulang, daur ulang dan pemulihan energi  adalah dengan cara mendorong masyarakat dan sektor-sektor swasta agar bekerja  sama dengan lebih erat untuk mencapai skala dan penghematan yang ekonomis.Â
Terutama dalam kasus biowaste, dimana pemerintah lokal dan swasta serta  perusahaan-perusahaan catering harus bekerja sama untuk membuat  fasilitas-fasiltitas pengkomposan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H