Mohon tunggu...
Ucok Mandarin
Ucok Mandarin Mohon Tunggu... pensiun -

bekas polisi yang ingin membersihkan lembaga kepolisian dari kemungkaran

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Harto Pasti Jadi Pahlawan Negara

25 Oktober 2010   08:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:07 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mampukah kita sebagai warga negara RI memberikan gelar pahlawan kepada Pak Harto mantan presiden RI? Apakah pengaruhnya jika kita memberikan gelar pahlawan, mungkinkah kondisi negara kita menjadi lebih baik dari sekarang apabila kita semua dengan rela dan ikhlas memberikan gelar pahlawan kepada Pak Harto. Ataukah sebaliknya, jika kita tidak memberikan gelar pahlawan kepada beliau maka negara kita akan mengalami gejolak sosial dan keterpurukan.

Sementara kalangan awam yang tidak ikut dalam percaturan politik di tanah air akan bertanya dengan polosnya, "Apa sih beratnya ngasih gelar pahlawan sama Pak Harto?". Namun jika kalangan politikus malah berkomentar, "Enak aja pahlawan! Ntar dulu dong, jangan diobral deh!".

Suka atau tidak suka, dongkol atau tidak dongkol, Pak Harto telah memimpin negara RI selama 32 tahun. Bayangkan menjadi penguasa 32 tahun! Apakah itu merupakan prestasi yang luar biasa? Tidak sembarang orang yang bisa berbuat seperti Pak Harto, terlepas dari perbuatan baik dan buruknya beliau. Pak Beye sekalipun tidak akan sanggup menjadi penguasa RI selama 32 tahun, terlepas dari infrastruktur yang ada saat ini.

Paling tidak kondisi jaman Pak Harto memimpin jika dibandingkan dengan sekarang, tampaknya jauh lebih baik jaman Pak Harto memimpin. Lihatlah bagaimana pendidikan sekolah yang cukup teratur dengan adanya sekolah dasar Inpres, buku paket sekolah yang tidak berubah, cukup satu buku paket untuk dipakai oleh satu keluarga secara turun temurun, biaya pendidikan yang sangat terjangkau walaupun sekolah favorit sekalipun. Hal lainnya seperti stabilitas nasional yang terjaga baik dari segi politik, hankam, sosial, budaya, dan ideologi. Hukum negara relatif terkontrol oleh Pak Harto walaupun disana-sini kondisi permafiaan tetap berjalan sesuai dengan kepentingan penguasa, namun masyarakat merasa tenang telinga dan matanya dalam kehidupan bernegara.

Namun jika kita melihat sisi gelapnya Pak Harto, sudah pasti setiap orang pasti mengeluarkan caci maki, sumpah serapah, gampang mencari-cari kesalahan beliau yang segudang. Orang-orang sangat bersemangat jika membicarakan keburukan Pak Harto, namun orang-orang akan malas jika membicarakan sisi baiknya. Padahal jika kita korek-korek sisi baiknya mungkin akan banyak juga.

Kondisi idealnya jaman Pak Harto memimpin, beliau sudah bagus dalam kepemimpinannya dengan gaya otoriter yang khas, hanya tinggal dipoles dengan moral yang baik dan benar, serta tingkat keadilan yang tinggi. Jika beliau seperti ini, niscaya negara kita tidak kalah dengan Malaysia yang dipimpin oleh DR. Mahathir saat itu.

Pak Harto telah menjadikan negara RI menjadi negara yang stabil di bidang ipoleksosbud hankam. Dari segi ini saja beliau sudah berjasa, apakah tidak boleh kita mencatat nama Soeharto dalam sejarah kita jasa-jasanya? Jika tidak boleh, sungguh terlalu! Lebih jauh, apakah tidak boleh kita mengakui beliau sebagai pahlawan?

Jika kita mengesampingkan rasa dendam kesumat kepada Pak Harto, jika ada, maka sudah sewajarnyalah kita berikan gelar pahlawan kepada beliau dengan ikhlas. Namun tentu saja, orang-orang yang mempunyai dendam adalah orang-orang yang pernah berhubungan dengan beliau dan merasa dikecewakan atau diperlakukan dengan tidak adil. Orang-orang yang normal dalam berkehidupan negara di jaman Pak Harto pasti tidak punya dendam kesumat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun