Sudah hampir tiga bulan sejak November 2013 Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara meletus mengakibatkan korban harta dan jiwa yang tidak sedikit. Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung mencapai 22.145 jiwa, yang terdiri dari 6.898 kepala keluarga (KK)yang berasal dari 32 desa, dua dusun di Kabupaten Karo, dan mereka ditampung di 37 Posko Kabanjahe. Dan yang meninggal di pengungsian sudah mencapai 14 orang (sumber : Posko Tanggap Darurat Erupsi Gunung Api Sinabung di Kabanjahe 9/1).
Tetapi sampai saat ini (14/1) Bencana Sinabung ini belum juga dikategorikan sebagai Bencana Nasional yang memerlukan penangan pemerintah pusat dan BNPB sebagai koordinatornya seperti yang diungkapkan oleh Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.Sehingga Pemda Karo dan Pemprov Sumatera Utara yang harus menjadi pemain utama dalam penangan Bencana ini sementara BNPB dan Pemerintah Pusat sebagai pemain cadangan yang sewaktu-waktu boleh dipanggil bila Pemda setempat sudah tak mampu lagi.
Presiden SBY dan para menterinya juga sekedar berwacana dan menginstruksikan agar pengungsi lebih diperlakukan secara baik.Belum ada aksi nyata seperti kunjungan langsung ke tempat pengungsian sekedar untuk menghibur rakyatnya yang kesusahan.Hal ini yang sudah lama dinantikan oleh para korban di pengungsian.
sumber: ANTARA FOTO
Perlakuan berbeda diperlihatkan oleh Pemerintah Pusat dalam bencana banjir yang terjadi sejak kemarin 13/1.Dalam tempo kurang dari 24 jam BNPB bersinergi dengan pemprov DKI dengan cekatan mengerahkan semua kemampuannya untuk mengevakuasi korban banjir di Jakarta.Bahkan TNI secara aktif dilibatkan untuk evakuasi korban bajir.Apakah pemerintah pusat menganggap bencana banjir di Jakarta lebih urgent dan berbahaya daripada Erupsi Sinabung yang sudah berlangsung lebih dua bulan?
Warga melihat kondisi rumah yang rubuh akibat dampak abu vulkanik erupsi Gunung Sinabung di Desa Sigarang Garang, Karo, Sumut, Sabtu (11/1). (sumber: Antara/Ronny Muharrman)
Ribuan pengungsi Gunung Sinabung saat ini terserang penyakit asma, demam, dehidrasi, hipertensi, stres, pendarahan, ginjal, dan usus buntu. Stok pangan juga semakin menipis. Ini bisa menimbulkan bencana kelaparan di pengungsian.Sementara Pemda Karo dan Pemprov Sumatera Utara juga sudah kehabisan “bensin” menyuplai bahan makanan dan obat-obatan dikarenakan dana yang terbatas dari APBD.
Saat ini yang sangat urgent dilakukan adalah segera menetapkan Bencana Erupsi Sinabung ini sebagai Bencana Nasional dikarenakan eskalasinya yang sudah meluas sampai ke keluar kabupaten Karo, berupa debu Vulkanik yang sudah mencapai Kota Medan Ibukota Provinsi Sumatera Utara.Sehingga bisa dilakukan penanganan yang lebih komprehensif dan terpadu dalam satu komando dan dengan dana yang memadai.Semoga.Wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H