Mohon tunggu...
Meyriandini Suci Lestari
Meyriandini Suci Lestari Mohon Tunggu... An amateur writer who loves doing HRD jobs -

An Explorer like Dora. A fun person like Mickey. A bookworm like Belle. Well, I create myself like how Walt Disney create inspiring characters.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Panutan

15 Maret 2018   21:48 Diperbarui: 15 Maret 2018   22:05 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang membahas kehidupan orang lain juga dengan bercerita hal lucu yang mereka lakukan. Kami berbincang sampai larut khusus di hari itu diselingi tawaan yang didapat dari lelucon ayah saya, biasanya. 

Kehangatan keluarga saya yang menjadi salah satu penyebab saya rindu pulang kerumah ketika saya pergi ke luar karena urusan kantor ataupun yang lainnya. Pada akhirnya mendekati waktu tidur kami, biasanya kami akan mengakhiri hari dengan bersyukur telah memiliki masing-masing dari kami sebagai kunci untuk menjalani hidup. 

Bersyukur menjalani hidup tanpa harus membuat perbandingan dengan hidup orang lain. Bersyukur bahwa kami masih bisa merasakan kebahagiaan hidup. Bersyukur bahwa kami masih memiliki waktu untuk saling membahagiakan satu sama lain dan bersyukur bahwa kami masih bisa menerima dan memberikan kasih sayang kepada satu sama lainnya.

img-20160131-141556-5aaa8719dcad5b748f23b482.jpg
img-20160131-141556-5aaa8719dcad5b748f23b482.jpg
Memiliki kisah kehidupan seperti ayah dan ibu saya merupakan salah satu panutan atau contoh berkehidupan saya dimasa mendatang. Menjadi seperti mereka, menjalani hidup dengan santai seperti mereka, menikmati setiap detiknya dengan rasa syukur seperti mereka. Terutama adalah mampu menciptakan lingkungan hangat dan suasana yang membuat kami selalu ingin pulang dan menghabiskan waktu bersama-sama. 

Doa saya untuk ayah dan ibu, semoga saya selalu bisa membuka pintu kebahagiaan untuk kalian dan memberikan kasih sayang saya tanpa henti sebagaimana ayah ibu selalu memberikan rasa kasih sayang kepada saya tanpa memandang ruang dan waktu.

Terimakasih untuk hangatnya hidup, sahabat terbaikku, ayah dan ibu. 

I love you so.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun