Ketika kegalauan melanda, yang ku butuhkan hanya kehadiranmu.
Tapi yang ku rasa, kau tak ada lagi untukku, menemaniku meski hanya lewat komunikasi semata.
Seakan kau menjauh dari ku, berjalan kembali menuju masa lalumu.
Aku benci saat imajiku melayang, menciptakan sebuah penglihatan saat kau kelak meninggalkanku dan kembali bersama masa lalumu.
Kau tau betapa takutnya aku setiap aku tahu dan melihat masa lalumu masih berada dekatmu.
Aku tahu aku tidak mempunyai hak untuk menghapusnya dari sejarahmu, tapi bisakah kau pahami hati ini yang pernah terluka karena kamu dan masa lalumu?
Salahkah jika cermin kepercayaan itu tidak pernah kembali ke bentuk semula tanpa ada bekas retakkan yang terlihat?
Bukan aku tak percaya padamu, aku hanya takut kehilanganmu.
Terlebih dengan imaji dan feeling seorang wanitaku menggila, menggambarkan kau kembali bersama masa lalumu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI