Mohon tunggu...
Ucik Nurul Hidayah
Ucik Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pancasila di Era Revolusi Industri 4.0

20 September 2022   12:35 Diperbarui: 20 September 2022   12:44 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila berasal dari kata panca dan sila. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya dasar. Jadi, Pancasila merupakan lima dasar yang digunakan di Indonesia. Menurut Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun dari sekian abad lamanya yang terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Oleh sebab itu, Pancasila tidak hanya menjadi falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah dan dasar bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, sudah sepatutnya pengertian dan maksud Pancasila dipahami dan diterapkan oleh masyarakat. Sayangnya, di era revolusi industri saat ini, implementasi Pancasila hanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Menurut Kanselir Jerman dan Angela Markel, revolusi industri 4.0 adalah komperhensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvesional. Sedangkan menurut Schlechtendal, revolusi industri menerapkan unsur kecepatan dari ketersediaan informasi, yakni lingkungan industri dimana seluruh entitasnya selalu terhubung dan mampu berbagi informasi satu dengan yang lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa revolusi industri 4.0 merupakan era industri dimana seluruh entitas yang ada didalamnya saling berkomunikasi secara real time kapan saja dengan berlandaskan pemanfaatan tekonologi internet dan CPS guna mencapai tujuan kreasi nilai baru.
Revolusi industri 4.0 mulai berkembang di Indonesia pada 2016 yang ditandai dengan kemunculan big data, robotic, cloud system, IoT, dan digital ekonomi. Perkembangan revolusi industri 4.0 memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan masyarakat Indonesia khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu dampak yang diberikan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu kemudahan dalam penyebaran informasi, jual beli, dan komunikasi dari belahan dunia. Tetapi, selain memberikan dampak positif adanya revolusi indutri 4.0 juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia.
Adanya kemudahan pertukaran informasi, membuat budaya barat mudah masuk dan berkembang pesat yang membuat budaya asli Indonesia perlahan lahan tersingkirkan. Globalisasi juga semakin meningkat dan memajukan peradaban di Indonesia. Selain dari segi budaya, karakteristik masyarakat Indonesia khususnya generasi muda juga semakin menurun, menjadi lebih konsumtif dan mengunggulkan produk dari luar negeri, mengikuti trend budaya barat yang terkadang tidak sesuai dengan norma dan dasar negara Indonesia. Makna Pancasila sendiri, juga semakin tergeser karena adanya perkembangan iptek dan perubahan karakteristik akibat perkembangan revolusi industri 4.0.
Oleh karena itu, sebagai agent of change sudah seharusnya kita menanamkan dan mengimplementasikan Pancasila sebagai dasar kehidupan agar tidak mudah terjerumus dalam dampak negatif dari luar. Pancasila dapat menjadi penangkis kebudayaan lain yang mulai menguasai Indonesia. Kita tidak perlu memjauhkan diri dari perkembangan teknologi, tetapi kita perlu membatasi dan mewaspadai hal negatif yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi. Disinilah Pancasila memberikan perannya sebagai pelindung norma dan budaya yang ada di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun