Nanti malam direncanakan pemilihan ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, dan gabungan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih kemungkinan besar akan mengusung kader dari Partai Demokrat untuk menduduki kursi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Sebagaimana hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon "Tentu kita berbagi peran, tidak hanya di DPR kemarin, tapi juga di MPR,"
Fadli Zon juga mengatakan, berdasarkan pertemuan pimpinan parpol yang tergabung dalam KMP di kediaman Aburizal Bakrie, pada Sabtu malam yang lalu, pihaknya sudah mengantongi komposisi yang akan diusung menjadi Pimpinan MPR. Sedangkan terkait nama-nama yang akan dicalonkan, akan dikembalikan kepada parpol masing-masing. Dalam pertemuan di kediaman ARB itu, usulan yang menguat adalah kader Partai Demokrat diberikan kesempatan untuk menduduki kursi Ketua MPR.
Kemudian juru bicara KMP, Tantowi Yahya menyatakan, pembahasan terkait pemilihan Pimpinan MPR di internal KMP berjalan lancar tanpa ada perdebatan. Partai yang tidak mendapat jatah kursi di MPR juga tidak melakukan protes. Sebab, seluruh anggota KMP menyadari bahwa keputusan itu diambil dengan mementingkan kebersamaan dan kekompakan koalisi. Dalam penyusunan Pimpinan MPR, KMP memiliki pertimbangan khusus dalam menentukan parpol dan nama yang akan diajukan. "Ada meritnya, baik itu perolehan kursi, kontribusi di KMP. Intinya semua pertimbangan ada yang kuantitatif dan kualitatif. Semua yang hadir dapat memahami dan mengerti itu" katanya.
Anggota Majelis Syuro DPP Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, juga mengungkapkan, dari enam parpol yang ada di KMP, baru Demokrat dan PPP yang sudah pasti mendapatkan posisi di paket Pimpinan MPR yang akan diusung KMP.
Hal senada dikatakan juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, keputusan calon pimpinan MPRyang diusulkan Partai Demokrat ada di tangan Susilo Bambang Yudhoyono. Sejauh ini, katanya, sudah beredar dua nama yaitu Nurhayati Ali Assegaf dan Syarief Hasan.
Semoga dengan terpilihnya ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini meningkatkan marwah dari setiap anggotanya, dan penulis meyakini bahwa siapapun yang terpilih nantinya harus bekerja benar-benar untuk rakyat, bangsa dan negara.
Salam Kompasiana
