Mohon tunggu...
Uci Junaedi
Uci Junaedi Mohon Tunggu... Administrasi - SocialMedia

Social Media Businnes Service

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menanti Realisasi Janji Kampanye dan Kabinet Jokowi-JK

17 September 2014   18:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:26 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada akhirnya Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengumumkan tentang arsitektur kabinetnya. Jokowimenyatakan bahwa kabinetnya itu akan terdiri dari 34 kementerian, dan dari jumlah itu sama dengan kementerian dalam kabinet pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat ini.

Jokowi juga menyatakan bahwa dari ke-34 kementerian tersebut akan diisi oleh 18 dari kalangan profesional dan 16 dari kalangan profesional partai politik. Tiga kementerian koordinator pun akan tetap dipertahankan Jokowi. Kementerian yang akan diambil Jokowi dari profesional murni antara lain Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri ESDM dan Menteri Pertanian.

Sebelumnya pada masa kampanye Pilpres 2014 Jokowi pernah menyatakan akan merampingkan kabinet dan juga banyak kalangan yang berharap pada Jokowi untuk melakukan perampingan terhadap kabinet pada saat ini. Hal ini dimaksudkan supaya pemerintahan nanti bisa bergerak lebih cepat dan tak terlalu membebani anggaran negara. Namun, apa yang kita lihat pada hari Senin (15/9) yang lalu Jokowi-JK justru mempertahankan komposisi 34 kementerian yang ada saat ini. Yang menarik disini adalah kita melihat bahwa Jokowi mempertahankan komposisi 34 kementerian di tengah-tengah adanya usulan supaya pemerintahannya ke depan bisa bekerja cepat, konkret dan tentunya dengan koalisi tanpa syarat dengan membentuk kabinet ramping.

Dalam hal ini tentunya kita melihat bahwa Jokowi menyadari bahwa problem yang akan dihadapi pemerintahan kedepan sangatlah kompleks, sehingga tentunya sangat diperlukan kabinet yang mampu untuk bekerja menyelesaikan masalahnya. Jokowi juga tentunya melihat arsitektur dari Kabinet Presiden SBY dengan 34 menteri itu sangatlah ideal dan juga tepat dalam pengelolaan kompleksitasnya masalah Indonesia yang dihadapi saat ini, dengan kata lain Jokowi tidak mau berksperimen dengan membentuk kabinet yang berbeda dengan sekarang ini. Jokowi sepertinya sedang mengelola usulan dari para pendukungnya, terutama dari partai politik pendukungnya dan ada kemungkinan Jokowi juga mengajak untuk berkoalisi dengan partai politik di luar dari pendukungnya.

Dengan komposisi 34 menteri itu tidak perlu kita permasalahkan, karena yang terpenting adalah bagaimana pemerintahan Jokowi-JK bisa mengimplementasikan janji-janji dalam kampanye dan juga harapan dari para pemilihnya itu. Kita tau bahwa pada masa kampanye Pilpres yang lalu Jokowi-JK selalu menekankan pada dua hal penting yaitu mengenai kedaulatan pangan dan kemaritiman. Jokowi sering sekali mengkritik bagaimana derasnya impor pangan dan juga kedaulatan pangan. Jokowi juga sering menyebut bahwa poros maritime merupakan salah satu implementasi nya adalah dengan dibangunnya tol laut.

Dalam hal inilah maka kita menanti bagaimana realisasi janji-janji kampanye Jokowi-JK bisa diimpelentasikan, dan kita juga bisa melihat pada awalnya bagaimana Jokowi-JK menentukan sosok yang akan masuk dalam kabinet pemerintahannya. Rakyat menunggu realisasi janji kampanye Jokowi-JK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun