Mohon tunggu...
Uci Junaedi
Uci Junaedi Mohon Tunggu... Administrasi - SocialMedia

Social Media Businnes Service

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dekade Emas Pemerintahan SBY dalam Pembangunan MP3EI

20 Agustus 2014   18:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:03 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pembangunan infrastruktur di Indonesia dalam dua tahun terakhir ini semakin diintensifkan karena sejalan dengan dilaksanakannya MP3EI yang bertimpu pada tiga pilar utama yaitu, pengembangan ekonomi sesuai dengan potensi wilayah, penguatan konektivitas, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perlu kita ketahui bahwa MP3EI adalah program yang dirancang untuk 15 tahun sejak tahun 2011 hingga 2025 dengan nilai investasi sekitar Rp 4.662,7 triliun yang mencakup 1.667 proyek.

Proyek MP3EI tersebut dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu pembangunan infrastruktur sebanyak 1,249 proyek dengan investasi Rp 2.913,4 trilun, sektor riil sebanyak 363 proyek dengan nilai investasi Rp 1.727,6 triliun dan pengembangan SDM-Iptek sebanyak 255 proyek dengan nilai investasi 21,7 triliun.  Dan di dalam MP3EI, pembangunan nasional dibagi dalam 6 koridor ekonomi sesuai dengan keunggulan dan potensi wilayah masing-masing, yaitu koridor Ekonomi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara dan Papua-Kepulauan Riau.

Sejak diluncurkan MP3EI pada 27 Mei 2011 hinggia tahun 2013, sebanyak 365 proyek telah di groundbreaking bahkan sebagian sudah diresmikan dan beroperasi, adapun nilai investasi dalam proyek tersebut telah mencapai Rp 828,7 triliun yang terdiri dari infrastruktur 197 proyek dengan nilai investasi Rp 388,0 triliun dan sektor riil sebanyak 168 proyek dengan nilai investasi Rp 440,7 triliun. Dilihat dari sumber pendanaan terdiri dari BUMN sebasar Rp 212,9 triliun (25,7%), investasi swasta Rp 323,3 triliun (39%) dan investasi campuran Rp 160,8 triliun (19,4%).

Koridor Jawa sebanyak 99 proyek telah di groundbreaking dengan nilai investasi mencapai Rp 296,3 triliun. Proyek tersebut meliputi pembangunan infrastruktur sebanyak 32 proyek dengan investasi Rp 217,7 triliun dan sebanyak 67 proyek merupakan proyek sektor riil dengan nilai investasi Rp 78,6 triliun.

Koridor Kalimantan sebanyak 91 proyek telah di groundbreaking dengan nilai investasi Rp 176,8 triliun. Perinciannya 46 proyek merupakan pembangunan infrastruktur dengan investasi Rp 56,8 trilun dan sektor riil sebanyak 45 proyek dengan investasi mencapai Rp 120 triliun.

Koridor Sulawesi sebanyak 44 proyek telah di groundbreaking dengan nilai investasi mencapai Rp 62,7 triliun. Perinciannya sebanyak 22 proyek dengan nilai investasi Rp 15,6 trilun merupakan pembangunan infrastruktur dan sektor riil sebanyak 22 proyek dengan nilai investasi Rp 47,1 triliun.

Koridor Bali-Nusa Tenggara sebanyak 33 proyek telah di groundbreaking dengan investasi mencapai Rp 53,8 trilun. Perinciannya sebanyak 28 proyek merupakan pembangunan infrastruktur dengan nilai investasi Rp 17,5 triliun dan 5 proyek merupakan sektor riil dengan investasi mencapai Rp 36,3 triliun.

Koridor Papua – Kepulauan Maluku sebanyak 34 proyek telah di groundbreaking dengan nilai investasi mencapai Rp 105,8 triliun. Dengan perincian, sebanyak 29 proyek merupakan pembangunan infrastruktur dengan nilai investasi Rp 24,6 triliun dan 5 proyek merupakan sektor riil dengan nilai investasi mencapai Rp 81,2 triliun.

Berbagai proyek besar yang telah dibangun di setiap koridor antara lain Bandara Kuala Namu di Deli Serdang Sumatera Utara dengan biaya Rp 5,2 triliun dan pembangunan Kawasan Industri Sei Mangke yang didukung Pelabuhan Kuala Tanjung dan jalur kereta api. Bandara Kuala Namu telah beroperasi pada 25 Juli 2013 yang lalu, dan bandara ini merupakan bandara terbesar di Koridor Ekonomi Sumatera yang diharapkan bisa menarik investor untuk menanmkan modalnya di Pulau Sumatera.

Di bidang penyediaan tenaga listrik, yang terutama menggunakan sumber energy yang terbarukan, telah dibangun dan dioperasikannya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubeli di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. PLTP Ulubelu dengan kapasitas 110 Mw (2x55 MW), dengan nilai investasi Rp 1,5 trilun, dan ini adalah merupakan pembangkit listrik panas bumi yang terbesar di Sumatera.

Di Koridor Jawa, Ada proyek pembangunan antara lain Unit Penampungan dan Regasifikasi Terapung atau Floating Storage and Regeastification Unit (FSRU) yang telah diresmikan oleh Presiden SBY pada tanggal 6 Desember 2012, dan sejumlah proyek dalm rangka ketahanan energy senilai US$ 16,4 atau setara dengan Rp 151 triliun. Ada juga proyek pengembangan Bandara Soekarno-Hatta yang telah di groundbereaking pada 2 Agustus 2012 dengan nilai investasi sekitar Rp 1,7 triliun. Dengan dikembangkannya bandara ini maka kapasitas penumpang meningkat menjadi 62 juta per tahun. Presiden SBY juga meresmikan groundbreaking proyek New Tanjung Priok atau Pelabuhan Kalibaru, Jakarta Utara. Terminal New Tanjung Priok di bangun di atas lahan 195 ha dengan nilai investasi Rp 22,66 triliun. Proyek besar lainnya yang telah di groundbreaking adalah pembangunan Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Pertamina Refinery Unit 4 Cilacap dengan nilai investasi US$ 931,48 juta atau sekitar Rp 8 triliun. Bersamaan dengan ini, Presiden SBY juga telah meresmikan pengoperasian tiga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yaitu PLTU 1 Banten-Suralaya di Cilegon dengan daya 625 MW, PLTU 3 Banten Unit 1 di Tanggerang, dengan daya 315 MW dan PLTU Tanjung Jati B Ekspansi Unit 3 di Jepara berdaya 660 MW.

Di Koridor Kalimantan, proyek MP3EI yang telah dibangun adalah Pelabuhan Peti kemas Kariangau di Balikpapan, Kalimantan Timur dengan biaya Rp 712 miliar dan Bandara Kalimaru di Berau yang menelan biaya Rp 212,3 miliar. Selain itu di Kalimantan Selatan proyek MP3EI yang telah beroperasi pada tahun 2013 yaitu PLTU Asamasam unit 3 dan 4 berkapasitas 2x65 MW di Kabupaten Tanah Laut dengan nilai investasi Rp 1,7 triliun dan Terminal Peti Kemas Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dengan investasi Rp 430 miliar. Sementara itu untuk proyek MP3EI yang telah di groundbreaking pada tahun 2013 antara lain pembangunan Jembatan dan Akses Jalan Samping Fly-Over Gatoti Subroto Banjarmasin, dengan nilai investasi Rp 185 miliar, Jembatan Basirih dengan nilai investasi Rp 118 miliar, Pabrik Semen di Kabupaten Tabalong dengan nilai investasi Rp 4 triliun dan pabrik Minyak Kelapa Sawit, di Kabupaten Barito Kuala dengan investasi Rp 155 miliar.

Di Koridor Sulawesi, Proyek MP3EI yang sudah di groundbreaking antara lain Pabrik Kilang LNG Donggi di Sulawesi Tengah yang telah menalan investasi Rp 24 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 1.000 tenaga kerja dan Pelabuhan Garongkong di kabupaten Barru, Sulawesi Selatan dengan nilai investasi Rp 252 miliar.

Di Koridor Bali-Nusa Tenggara, Proyek besar yang dibangun antara lain tol Nusa Dua - Ngurah Rai – Benoa sepanjang 9,7 km yang menelan biaya investasi Rp 2,29 triliun. Proyek lainnya adalah dengan pengembangan Bandara Ngurah Rai dengan nilai investasi Rp 2,6 triliun yang menyerap sekitar 5.000 tenaga kerja.

Di Koridor Papua – Kepulauan Maluku, Proyek besar yang telah dibangun antara lain Pembangunan Pabrik Nikel dan Kobal dengan nilai investasi Rp 48,6 triliun dan menyerap 11 ribu tenaga kerja serta pembangunan Jalan Raya Timika – Enarotali yang menelan biaya investasi sebesar Rp 600 miliar.

Dari banyaknya proyek infrastruktur yang telah dioperasikan ataupun dalam tahap groundbreaking ini menunjukan bahwa pemerintahan Presiden SBY sangat consent atas terbangunnya infrastruktur dan konektivitas di berbagai wilayah, karena tantangan ke depan dalam menggerakan perekonomian nasional itu dengan pembangunan infrastruktur yang memadai serta terkonektivitasnya antara wilayah.

Salam Kompasiana

Sumber: Bertindak untuk rakyat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun