A Never Ending Story Of Wildlife Safari Prigen

[caption caption="Sumber Gambar: Dok. Pribadi"][/caption]Taman Safari mungkin kita tidak asing lagi mendengarnya yang terbayang dalam benak kita adalah Taman Safari yang ada di Cisarua Bogor, akan tapi ternyata Taman Safari ini ada di beberapa tempat misalnya saja ada di Pasuruan Jawa Timur dengan nama Taman Safari Prigen, kemudian di Bali dengan nama Bali Safari & Marina Park. Sesuai dengan definisnya Taman Safari adalah  tempat wisata keluarga yang berwawasan lingkungan berorientasi pada habitat satwa di alam bebas, itu yang ditawarkan oleh Taman Safari, artinya kita bebas melihat bahkan bersentuhan dengan habitat hewan yang ada disitu.

Mungkin kita baru mendengar Taman Safari Prigen dan Bali Safari & Marina Park, nah untuk itu saya akan sedikit membahas Taman Safari Prigen. Pada hari sabtu kemarin, saya dan beberapa teman Blogger Kompasiana menghadiri acara gathering yang diadakan oleh Tanam Safari Indonesia dalam rangka mengenalkan program Taman Safari Prigen yang akan tersedia di tahun 2016.

Bapak Ashrully Setia sebagai Marketing Communication Manager Taman Safari Prigen memberikan penjelasan bahwa Taman Safari Prigen ini adalah salah satu taman konservasi yang dimiliki oleh Taman Safari Indonesia dan mulai di operasikan pada tahun 1997. Taman Safari Prigen ini terletak berada di ketinggian 1500 meter di atas laut, tepatnya di kaki pegunungan Arjuna Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan Jawa Timur dan dibangun di wilayah seluas 350 hektar persegi. Taman Safari Prigen ini juga menjadi taman konservasi terluas yang dikelola oleh Taman Safari Indonesia.

Di Taman Safari Prigen ini juga pengunjung tidak hanya tempat untuk berwisata akan tetapi ada edukasi mengenai satwa yang ada. Menurut Ashrully di Safari Prigen ini telah dikenal sebagai lembaga konservasi dan tempat rekreasi yang memiliki berbagai program pendidikan dan penelitian yang berkoordinasi dengan institusi-institusi di seluruh dunia. Di samping itu keunikan lainnya adalah taman safari prigen ini merupakan taman terbesar yang memiliki koleksi satwa terbanyak.

Rekreasi di Taman Safari Prigen pengunjung akan merasakan pengalaman yang berbeda yaitu akan diajak menjelajah dengan melihat secara langsung satwa dari berbagai belahan dunia sesuai dengan habitat aslinya. Apabila kita menyukai tantangan pengunjung juga akan marasakan secara langsung menggendong satwa-satwa eksotik di kawasan Baby Zoo tentunya di damping oleh penjaga.

Disamping itu di Taman Safari Prigen juga akan menawarkan lebih dari 23 macam wahana rekreasi yang seru dan mengasikkan, berbagai pertunjukan dapat disaksikan secara gratis setiap harinya, setelah kita lelah berekreasi di Taman Safari Prigen kita tidak usah takut susah untuk mencari makan karena di Safari Prigen ini telah disediakan lima pilihan tempat bersantap bagi para pengunjung yaitu Tiger Cave Restaurant di restoran ini pengunjung akan merasakan sensasi yang berbeda dan ini merupakan restoran satu-satunya yang ada di Indoensia yang menghadirkan makan sambil menikmati pemandangan harimau putih yang bebas berkeliaran, selain itu juga ada Gading Restaurant, Captain Krocs Restaurant, Waroeng Deso dan Safari Fried Chicken.

Apa saja sih yang di tawarkan Taman Safari Prigen pada 2016 kepada pengunjung, salah satunya adalah pada bulan April 2016 mendatang Taman Safari Prigen akan mengadakan program Safari Run yaitu lari di sekitar hewan-hewan yang berada di Taman Safari Prigen, kemudian pada bulan Oktober 2016 ada juga Safari Wild Cycle yaitu bersepeda diantara para hewan, ada juga Safari Water World Super Bowl yaitu wahana air yang mengasikkan, Tracking dengan melewati lereng Gunung Arjuna, Outbond yang tidak jauh dari wilayah satwa, Elephant Journey serta Swimming with Dolphin dan tentunya masih banyak lagi.

Dari berbagai wahana yang ada di Taman Safari Prigen, maka sudah sepantasnya kita bersama keluarga berkunjung kesana, alasanannya disamping kita bisa berwisata, berekreasi kita juga akan diberikan edukasi untuk lebih mengenal berbagai jenis satwa dan tentunya akan lebih menyayangi hewan.

Salam Kompasiana

Jakarta, 4 Februari 2016