Mengenal Capaian Pembangunan Infrasturktur melalui Perpustakaan KemenPU

Tepatnya hari Selasa, tanggal 29 April 2014 bertempat di Jl. Patimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan di Gedung Heritage Kementrian Pekerjaan Umum (KemenPU) diadakan acara diskusi atau sebutan bagi kompasiana adalah nangkring bareng, dalam diskusi tersebut dihadiri sekitar 50 orang dari berbagai kalangan khususnya bagi mereka yang aktif di Blog keroyokan yaitu Kompasiana. Acara diskusi kali ini Kompasiana memberikan tema “Mengenal Infrastruktur PU lewat Perpustakaan Kementrian PU”. Adapun narasumber yang dihadirkan Sekertaris Jenderal Kementrian PU, Ir Agoes Widjanarko, MIP, Kepala Pusat Komunikasi Publik Ir. Danis Hidayat Sumadilaga, Meng, SC, Moderator oleh Mas Iskandar Jet dan Beberapa Pejabat Kementrian PU lainnya.

Acara di buka oleh seorang host yang bernama Farhas, yang kemudian memberikan kuis kepada peserta diskusi. Mas Iskandar jet mengawali obrolan diskusi dengan memberikan prolog tema diskusi kali ini dan memberikan gambaran apa yang akan di diskusikan pada hari itu.

Kesempatan pertama diberikan kepada narasumber Sekertaris Jenderal Kementrian PU, Ir Agoes Widjanarko, MIP, dalam pemaparannya beliau menerangkan dengan sangat jelas dan gamblang mengenai ruang lingkup tugas dari Kementrian PU adalah, sebagai berikut:

Bidang Sumber Daya Air dalam bidang ini Kementrian PU berusaha untuk melakukan ketahanan pangan, penyediaan air baku dan pengendalian banjir.

Bidang Bina Marga, dalam hal ini Kementrian PU melakukan peningkatan konectivitas dan kelancaran arus orang dan barang, yaitu dengan jalan, dan jembatan

Bidang Cipta Karya, Kementrian PU dalam hal ini terus melakukan pencapaian sasaran MDG’s (air minum dan sanitasi), meningkatkan kualtitas permukiman dan penataan bangunan serta mendukung pengurangan angka kemiskinan.

Bidang Penataan Ruang, Kementrian PU dalam hal ini melakukan pembangunan secara berkelanjutan berbasis penataan ruang, seperti penyelesaian peraturan perundangan dan RTRW, implementasi Kota HIjau, Green planning and design, dan implementasi Kota Pusaka (Heritage City).

Bidang Pengawasan, Manajemen, Jasa Konstruksi dan teknonologi, Kementrian PU dalam hal ini melakukan pengawasan, jasa konstruksi dan penelitian, pengembangan dan kelembagaan.

Di samping menjelaskan mengenai lingkup tugas dari kementrian PU, Bapak Ir Agoes Widjanarko, MIP, juga memberikan pemaparan mengenai pembangunan infrastruktur dari masa ke masa. Mulai dari sejarah Kementrian PU sebelum kemerdekaan, pasca kemerdekaan dan capaian pembangunan infrastruktur periode 2004-2014.

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementrian PU sebelum masa kemerdekaan atau dulu dikenal dengan nama Burgerlijke Openbare Werken (1919) yang kemudian di rubah menjadi Departemen van verkeen en waterstaat (1924).

Pembangunan infrastruktur pasca kemerdekaan dimulai dari tahun 1945-1950 adalah perang kemerdekaan, yang kemudian pada tahun 1950 kementerian PU membangun proyek khusus KotaBaru kebayoran. 1950-1960 di mulai nya pembangunan Waduk Jatiluhur, Proyek Air Minum Pejompongan (Jakarta) dan Cisangkui (Bandung) dan masih banyak lagi lainnya.

Pembangunan infrastruktur PU tahun 2004-2014 atau masa pemerintahan SBY, pembangunan infrastruk tur pada masa periode ini mengalami peningkatan yang pesat. Capaian pembangunan infrastruktur pada periode ini terbagi dalam beberapa kategori, yaitu Capaian Kinerja Bidang Sumber Daya Air, pada periode 2005-2014 telah di bangun 22 waduk (-7 waduk yanga akan selesai akhir 2014) dan 642 embung. Capaian kinerja bidang Jalan dan Jembatan, pada periode 2005-2014 panjang jalan terus bertambah dari 34.676 Km (2004) menjadi 35.411 Km (2009) dan 38.401 Km pada tahun 2014. Capaian bidang kinerja pemukiman, Kementrian PU telah berhasil meningkatkan jumlah pelayanan air minum dan sanitasi, pada tahun 2005 Air minum 43,37% sanitasi 40,88%, tahun 2009 air minum 47,71% sanitasi 51,90% dan pada tahun 2014 air minum 65,61% sanitasi 61,00%. Capaian di bidang penataan ruang sampai dengan akhir tahun 2013 dapat ditunjukan dengan telah diterbitkannya 4 Perpres Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau, 4 Perpres RTR Kawasan Strategis Nasional (KSN), 18 Perda RTR Provinsi, 259 RTR Kabupaten dan 70 Perda RTR Kota.

Di samping capaian pembangunan tersebut, Sekjen Kementrian PU juga memberikan kita beberapa penjelasan mengenai infrastruktur pembangunan mulai dari dibangunnya Jalan tol Cipularang, Jembatan Khayan, Waduk BatuTegi, Jembatan Suramadu, Sistem Penyediaan Air Minum Desa Mandangin, Jalan Tol bali Mandara, Jembatan Kelok 9, Denpasar Sewerage Development Project, Waduk Jati Barang, dan Waduk jati gede.

Pada kesempatan itu juga Balitbang dari Kementrian PU menjelaskan bahwa Kementrian PU dan Pemerintahanan Daerah telah mengembangkan pembangunan jalan khusus kendaraan roda dua atau sepeda motor. Kementrian PU akan memfasilitasi masyarakat yang mempunyai kemampuan teknologi yang murah dan ramah lingkungan guna menunjang berbagai infrastruktur yang dibangun Kementrian PU.

Perlu kita ketahui bahwa yang menjadi tempat kompasiana diskusi adalah Perpusatakaan Kementrian PU yang terletak di Gedung Heritage, dan perpustakaan ini telah dilengkapi dengan teknologi yang cukup canggih berupa buku digital dan juga banyak buku-buku yang bernilai tinggi karena buku tersebut dari jaman ke jaman.

Sebagai Penutup, kemudian Sekertaris Jenderal Kementrian PU Ir Agoes Widjanarko, MIP, mengungkapkan rasa senang dan gembiranya atas kehadiran para Blogger yang tergabung dalam kompasiana yang cukup dinamis serta dapat memberikan masukan yang kosntruktif dan beliau berharap agar acara ini terus dilakukan secara berkala, tujuan nya adalah supaya apa yang telah dilakukan oleh Kementrian PU dapat di sosilisasikan kepada masyarakat.

Sekian hasil reportase saya, mohon maaf kalau banyak kesalahan atau kekurangan dalam pembuatan reportase ini, reportase ini semata-mata hanya untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai capaian pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan Kementrian PU.