Jumat (15/8/2014) digelar Sidang Bersama DPR dan DPD RI untuk mendengarkan pidato kenegaraan serta nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Berikut adalah intisari dari pidato kenegaraan yang disampaikan Kepala Negara dalam rangka RAPBN 2015 di depan sidang bersama DPR dan DPD RI:
Pemerintah memprediksi kondisi perekonomian dunia akan lebih baik. Hal itu bakal turut mendorong perbaikan ekonomi domestik.Perekonomian dunia diproyeksi akan lebih baik, terutama didorong oleh perekonomian di negara maju
Meski membaik, perekonomian global tetap akan mendapat tantangan terutama dari kondisi ekonomi Amerika Serikat dan China. Kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, Federal Reserve (the Fed) tahun depan serta perlambatan ekonomi China masih menjadi faktor utama yang harus dihadapi.Kedua faktor tersebut diperkirakan akan mempengaruhi akselerasi pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sementara itu dari sisi domestik, stabilitas ekonomi makro serta terjaganya situasi politik menyusul terpilihnya pemerintahan yang baru akan menjadi pendorong akselerasi perekonomian nasional.
Meski sempat dirundung masalah perlambatan ekonomi global, Indonesia berhasil menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi kedua tertinggi negara-negara anggota G20. berdasar data terbaru, angka pengangguran di Indonesia per Februari 2014 berhasil ditekan menjadi 5,7%.
Selain itu, pada pengujung 2013, pemerintah telah menjalankan sistem jaminan nasional yang dijalankan oleh dua badan penyelenggaran jaminan sosial yakni BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakejraan dimana Pemerintah memberi jaminan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk mengakses kesehatan. bahwa sejumlah sasaran belum sepenuhnya bisa dipenuhi. Itu terjadi karena adanya tantangan internal dan eksternal yang harus dihadapi, pertumbuhan ekonomi Emerging Economy mengalami perlambatan pada 2013.
Langkah bank sentral Amerika Serikat mengatasi kondisi ekonomi di negerinya telah menimbulkan gejolak berkepanjangan kepada sejumlah negara emerging economy termasuk Indonesia
Diharapkan agar pemerintah baru bisa semakin gesit dan serius untuk memperbaiki program dan anggaran  dalam lima tahun ke depan. Saya yakin pemerintah baru dapat memiliki ruang gerak yang baru untuk memperbaiki keadaan Setelah 20 Oktober mendatang, diharapkan pada pemerintahan selanjutnya kondisi Tanah Air semakin lebih baik, terkhusus juga dari sisi demokrasi.
penyusunan anggaran belanja Kementerian Negara dan Lembaga dalam RAPBN 2015 masih bersifat baseline, yang substansi utamanya hanya memperhitungkan kebutuhan pokok penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan kepada masyarakat. Seperti diketahui, total belanja negara pada 2004 senilai Rp427,2 triliun. Sedangkan pada 2014, mencapai Rp1.876 triliun. dalam 10 tahun, belanja negara meningkat sekitar empat kali lipat.
Pemerintah merencanakan belanja negara dalam RAPBN 2015 sebesar Rp2.019,87, naik 7,6% terhadap APBN Perubahan 2014. salah satu fungsi anggaran belanja negara adalah sebagai penggerak perekonomian. Pengalokasian belanja negara yang tepat sasaran dapat memberikan efek yang besar bagi pertumbuhan ekonomi. RAPBN 2015 dapat memenuhi amanat konstitusi untuk mengalokasikan anggaran pendidikan 20% dari APBN. Pada 2015, pemerintah merencanakan anggaran pendidikan Rp404 triliun.