sumbergambar: bisnis.news.viva.co.id
Akhirnya Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri angkat bicara mengenai wacana kenaikan harga BBM, partainya tidak ingin dicap sebagai partai yang tidak konsisten atua plinplan terkait wacana tersebut. Dia memberikan penjelasan bahwa sikap penolakan selama 10 tahun pemerintahan SBY dan berubah sikap 180 derajat dengan mendukung bahkan mendesak Presiden SBY untuk segera menaikkan harga BBM dalam waktu dekat dan disertai dengan hitung-hitungan yang realistis.(ini penolakan Megawati)
Megawati mengawali pembelaannya dengan menegaskan bahwa posisi PDIP selama dua periode pemerintahan SBY bukan oposisi. Sebab, menurut dia, faktanya masih banyak kader PDIP yang duduk sebagai kepala daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Posisi partainya, hanya berada di luar pemerintahan. Pasalnya, tidak ada satu pun kader dari PDIP yang duduk di kabinet.
PDIP juga pernah menolak kenaikan harga BBM saat pemerintahan SBY karena pada saat itu menilai masih mungkin dilakukan penundaan. Dia menegaskan, penolakan PDIP bukan asal tolak atau hanya karena kepentingan politis. Atas dasar yang sama pula, menurut Megawati, pihaknya sekarang menganggap kondisi keuangan negara terkini mengharuskan pemerintah mencabut subsidi BBM. Jika tidak, keuangan negara akan terus memburuk.
Selama pemerintahan SBY, memang PDIP selalu menolak ketika pemerintah berencana menaikkan harga BBM dengan berbagai alasan. Namun, Jokowi mengaku siap menaikkan harga BBM bersubsidi nanti meskipun kebijakan tersebut dianggap tidak populer oleh masyarakat. Bagi Jokowi, yang terpenting, kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi itu disertai pengalihan anggaran untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. (Ini Penolakan Jokowi) Sementara, Jusuf Kalla (JK) berpendapat, harga BBM seharusnya sudah dinaikkan karena kelangkaan BBM telah menjalar ke mana-mana.
Apabila mantan Presiden Megawati gerah dengan tudingan plinplan, Presiden SBY merasa tak nyaman karena terus didesak oleh banyak pihak untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. . Kemarin SBY pun menyampaikan pendapat lewat akun pribadi yang diunggah diYouTube”2004 saya tidak mendesak pemerintahan untuk menaikkan harga BBM, dulu sangat jauh gapnya. Ketika saya menaikkan harga BBM yang persentasenya tinggi, saya tidak pernah membebani pemerintahan Ibu Megawati,” kemudian ditambahkan beliau ”Saya memahami dulu kenapa saya harus menaikkan harga BBM. Karena selalu ada kewajiban tugas yang harus dijawab satu pemerintahan ke pemerintahan yang lain.”
Menurut Presiden SBY, situasi sekarang berbeda. Oleh karena itu, beliau mengatakan, para pemegang pemerintahan harus menghormati kebijakan dan pilihan masing-masing. Sebab, tantangan yang dihadapi tentu berbeda.
Dalam dunia politik ternyata sikap konsisten kita bisa berubah ketika kita berada dalam kekuasaan, PDIP dulu menolak kenaikan harga BBM itu untuk rakyat sekarang pun PDIP mendukung kenaikan harga BBM untuk rakyat, yang menjadi pertanyaannya adalah rakyat mana yang diwakili oleh PDIP..?
Sumber: http://nasional.news.viva.co.id/news/read/299699-jokowi-menolak-harga-bbm-naik
http://news.okezone.com/read/2014/08/29/339/1031718/alasan-sby-tak-naikkan-harga-bbm
http://www.tempo.co/topik/masalah/2546/Kenaikan-Harga-BBM