Akhirnya pemerintah mendukung rencana kenaikan harga elpiji 12 Kilogram yang diajukan oleh PT Pertamina (Persero) yang beberapa waktu yang lalu sempat tertunda. Melalui Menko Perekonomian mengnai nominal harga dan waktu yang tepat untuk menaikan harga elpiji tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Pertamina (Persero).
Dalam rapat Koordinasi yang dilakukan Kemenko Perekonomian Chairul Tanjung mengenai Pembahasan harga elpiji 12 kg dan pengendalaina BBM PSO di Jakarta kemarin Senin (8/9) mengatakan " Kami harap Pertamina akan menghitung berapa besaran yang pas, tidak memberatkan masyarakat dan secara bertahap bisa mengurangi kerugian Pertamina."Â Keputusan dalam menaikkan harga kemasan elpiji 12 kg ini disebabkan lantaran harga keekonomian elpiji ini jauh di atas harga jual pada saat ini. Â Untuk elpiji kemasan 12 kg harga jual sebsar Rp 6.100 per kg, sementara harga keekonomian dari elpiji 12 kg itu mencapai Rp 12.100, tentunya selisih harga yang tinggi inilah yang mendasari kenaikan harga dari elpiji ini dan juga akan terus memberatkan keuangan dari PT Pertamina.
Namun dengan demikian, Pemerintah juga ingin Pertamina harus tetap mengedepankan keseimbangan dalam mengambil suatu keputusan. Kenaikan harga dalam menyehatkan keuangan perusahaan itu juga harus memperhitungkan beban yang diterima oleh masyarakat, walaupun seperti kita ketahui bahwa mayoritas konsumen dari elpiji 12 kg tinggal diperkotaan dan mereka masuk ke dalam golongan masyarakat menengha ke atas.
Direktur Niaga dan Pemasaran PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengatakan, setelah mendapatkan mandate dari pemerintah untuk menaikan harga elpiji 12 kg nonsubsidi tabung 12 kg ini maka Pertamina akan segera melakukan rapat internal terlebih dahulu.
Perlu diketahui, PT Pertamina (Persero) merugi sejak tahun 2009 dalam hal penjualan gas elpiji 12 kg. tahun ini, PT Pertamina telah menaikan harga elpiji 12 kg rentang waktu pada bulan Januari dan Juli senilai Rp 1.000 per kg menjadi Rp 6.944 per kg. Dengan kenaikan harga tersebut, Â harga jual ke konsumen sebesar Rp 8.640 per kg atau Rp 103.700 per tabung. Namun, untuk kenaikan harga bulan Juli yang lalu pemerintah tidak menyetujuinya.
PT Pertamina (Persero) berencana akan menaikan harga Elpiji 12 kg secara berkala yaitu pada tahun 2015 sebanyak dua kali. Dan pada akhirnya nanti sampai tahun 2016 harga elpiji 12 kg itu diperkirakan pada kisaran Rp 14.660 per kg atau Rp 175.900 per tabung.
Semoga dengan kenaikan harga Elpiji non subsidi ini bisa mengurangi kerugian yang selama ini dialami oleh Pertamina, diharapkan masyarakat juga bisa melakukan budaya hemat energy. Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H