Mendidik anak bukanlah hal yang mudah dilakukan, tetapi orangtua juga perlu mengetahui bahwa mendidik anak selain sulit tetapi juga menyenangkan apalagi ketika si kecil mulai sering memunculkan pertanyaan-pertanyaan unik yang terkadang membuat orangtua sulit untuk menjawab. Pertanyaan anak memang aneh-aneh dan unik. Orangtua perlu memahami bahwa anak cukup kritis karena imajinasi mereka sungguh luar biasa. Mereka mempunyai rasa penasaran yang sangat besar, bahkan melebihi kita. Sebagai orang dewasa.
Orangtua perlu memahami pertanyaan anak dengan bijaksana. Jika kita tidak tahu jawabannya, simpanlah pertanyaan anak untuk dicari jawabannya bersama. Misalnya, waktu pulang sekolah," ma, kenapa yah semut itu kalo gigit sakit " Â Ada ibu yang menjawab, " kamu ko iseng banget. Sudah deh ngak usah tanya yang aneh-aneh. Dan ada juga yang menjawab " waduh dek, mama nggak tau tuh kenapa ya semut itu kalo gigit sakit. Besok kita cari bukunya ya ditokoh buku,lalu nanti kita coba tanya papa, gimana?
Jawaban orangtua yang kedua inilah yang harus diterapkan oleh ayah atau ibu ketika kita tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan dari si kecil. Jangan malah sebaliknya kita memarahi anak. Â Berikan anak-anak proses dalam mendapatkan jawaban karena ia akan belajar bagaimana caranya agar dapat menemukan jawaban mereka sendiri dalam setiap kesulitan. Jika kita sebagai orangtua menangapi dengan sunguh-sunguh pertanyaan dari anak, maka mereka juga akan bersungguh-sungguh belajar dalam setiap kejadian yang membuat mereka penasaran.
Bangunlah Komunikasi dua arah kepada anak dengan memberikan respon yang bijaksana ketika menjawab. Jika orang tua memberikan respon yang baik dan bijaksana dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan unik dari anak maka hal pertama ketika anak mengalami kesulitan tentang pertanyaan maka hal pertama yang mereka temui adalah orangtua. Mereka merasa dekat dan merasa bahwa dengan bertanya kepada orangtua mereka akan mendapatkan apa yang diinginkan.
Dalam hal memberikan jawaban kepada anak orangtua haruslah mengajarkan  pentingnya setiap hal, baik itu hal-hal yang paling kecil sampai yang terbesar bagi kehidupan si anak. Berikan juga respon yang tenang dan juga berbobot, daripada sekedar menjawab, berikanlah sensasi saat kita memberikan jawaban kepada anak sehingga anak membekas dan dapat diingat oleh anak. Otak manusia memiliki tiga kemampuan yaitu; 1. Kemampuan berpikir/nalar 2. Kemampuan kreatif 3. Kemampuan menghafal. Nah anak-anak juga mempunyai kemampuan tersebut, akan tetapi kemampuan tersebut perlu diasah oleh anak karena otak anak beberbeda dengan orang dewasa yang sudah dapat mengembangkan berpikir/nalar, kreatif dan juga menghafal. Dengan adanya pertanyaan-pertanyaan unik inilah anak dapat mengembangkan hal-hal kreatif dan juga penalaran mereka.
Dalam hal ini perkembangan kognitif pada anak sangat berkembang pesat. Anak-anak mulai dengan pertanyaan-pertanyaan aneh yang bahkan dapat menyulitkan orangtua mereka dengan pertanyaan tersebut. Ketika pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul dampingilah anak sehingga anak mengalami ataupun merasakan perasaan disayangi oleh orangtua mereka, dalam proses orangtua menemani janganlah mengunakan kata-kata yang membuat anak merasa bersalah atau ragu-ragu dalam bertanya sehingga anak tidak jadi bertanya tentang hal-hal yang ada di pikiran mereka.Â
Hal tersebut sangatlah buruk bagi anak karena dapat menghambat pertumbuhan kognitif  dan bahasa pada anak. Dalam proses pertanyaan-pertanyaan unik anak orangtua harus fokus pada proses belajar anak, hasil bukanlah hal yang paling penting dalam hal tersebut, ketika anak antusia dan berhasil dalam proses tersebut berilah penghargaan ataupun pujian pada proses belajarnya anak. Anak-anak sangat menyukai orangtua yang menghargai proses kerja keras mereka dalam belajar, baik itu melalui pujian ataupun berupa hadiah.
Berilah anak-anak kebebasan dan ruang untuk bertanya, sehingga anak tidak merasa canggung kepada orangtua ketika bertanya. Saat anak melakukan kesalahan , maka orangtua perlu melatih anak agar mencoba lagi hal tersebut. Yang perlu orangtua lakukan adalah dampingi saja dan berika respon yang bijaksana dan berbobot  atas perta pertanyaan-pertanyaan anak, bantu anak untuk terus berlatih dan berpikir kreatif . semakin orangtua membantu anak untuk berlatih berkreatif maka anak akan mencoba menyelesaikan masalah-masalah dan persoalan yang dihadapi di kemudian kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H