Mohon tunggu...
Oktani Fungsiana
Oktani Fungsiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Digital marketer yang juga suka menulis dan ngeblog

Selanjutnya

Tutup

Money

5 Hal yang Menghambat Keberhasilan di Digital Marketing

5 Mei 2021   12:17 Diperbarui: 5 Mei 2021   12:29 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sebuah bidang pemasaran yang saat ini banyak diketahui masyarakat luas.  Dianggap sebagai sebuah solusi meningkatkan bisnis di era pandemi seperti sekarang ini.

Memang diakui, dengan adanya pandemi ini, pamor digital marketing memang semakin meningkat.

Tiba-tiba saja banyak orang yang berbondong-bondong belajar digital marketing.  Tiba-tiba saja berbagai pelatihan digital marketing ini menjamur melalui video-video conference.

Baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, lembaga-lembaga swasta atau dari masyarakat/komunitas.

Sebuah euforia yang positif untuk perkembangan digital marketing di tanah air.

Kesalahan Umum Pemula Belajar Digital Marketing

Sebagai sebuah ilmu yang usianya belum lama, ia tengah menjadi primadona.  

Menjadi topik yang banyak dicari oleh orang-orang kebanyakan.

Namun begitu, ada beberapa hal yang menjadikan proses belajar digital marketing ini menjadi kurang efektif dampaknya bagi usaha mereka yang baru mulai belajar.

Beberapa kesalahan yang biasanya justru menghambat proses belajar itu antara lain :

Menganggap bahwa digital marketing adalah sebuah proses instan mendatangkan banyak uang 

Ini merupakan anggapan yang kurang tepat.  Mengingat ini juga sebuah ilmu yang membutuhkan pemahaman, maka seberapa banyak uang yang akan didapat tergantung pada seberapa paham kita akan ilmu ini.

Bukan hanya paham, yang akan mendatangkan income dari digital marketing juga seberapa banyak kita mempraktekkannya.  Karena akan menjadi sia-sia pemahaman yang telah dimiliki apabila tidak melakukan praktek.  Atau jika prakteknya masih terlalu sedikit, sehingga kalah bersaing dengan yang prakteknya lebih masif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun