Mohon tunggu...
Uci Amalia Putri
Uci Amalia Putri Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru Bahasa Inggris disebuah sekolah menengah

Seseorang yang mau mengembangkan diri dengan membaca dan mendapat informasi dari berbagai sumber yang dipercaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengajar, Samakah dengan Mendidik?

8 Desember 2022   23:36 Diperbarui: 8 Desember 2022   23:42 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengajar pada hakikatnya adalah proses dimana terjadinya transfer ilmu dari guru kepada siswa, dimana mengajar bisa dilakukan dengan berbagai macam model dan juga metode serta media tertentu. Sementara mendidik lebih cenderung bersifat mengarahkan atau memberi contoh kepada peserta didik agar bersikap dan berperilaku dengan cara yang baik dan santun.

Lalu, apakah mengajar sama dengan mendidik?

Bagi sebagian besar guru, mengajar adalah hal yang cukup sulit, dikarenakan  banyak variabel yang mempengaruhi terjadinya keberhasilan dalam pengajaran itu sendiri. Sebagai contoh, adanya tingkat pemahaman yang berbeda-beda pada masing-masing siswa, serta ketertarikan dan juga minat siswa yang bervariasi. Bahkan, bisa jadi kesulitan mengajar itu berasal dari diri guru itu sendiri, seperti kesulitan dalam mengikuti perkembangan zaman dan juga keengganan untuk meningkatkan kompetensi diri. Meski begitu, guru tetap bisa berusaha untuk membenahi dirinya agar  faktor-faktor penyebab kesulitan tersebut bisa diatasi.

Beda halnya dengan mendidik. Mendidik adalah proses membentuk seorang insan dalam bersikap maupun berperilaku. Jika mengajar adalah memberitahu, maka mendidik sama dengan membina. Mendidik dan mengajar haruslah selaras dan sejalan, dalam arti jika guru hanya focus pada mengajar, maka akan sulit ditemukan insan yang bisa menjadi teladan dilingkungan siswanya tersebut. Sedangkan bila guru sudah mendidik siswa, maka besar kemungkinan akan ditemukan para insan cendikia yang berperilaku sopan dan terpuji diantara para siswanya.

Begitu besarnya peran guru sebagai seorang pendidik yang melahirkan generasi bangsa yang tak hanya kaya akan ilmu, tetapi juga baik dalam bertingkahlaku. Lalu, hal apa saja yang bisa dilakukan oleh seorang guru agar siswanya bisa menjadi insan yang terdidik?

Pertama dan utama yang sebaiknya dilakukan oleh seorang guru untuk mendidik siswanya adalah dengan melakukan bonding atau pendekatan kepada para siswanya. Siswa tidak akan merasa nyaman dengan seorang guru yang hanya suka mementingkan dirinya sendiri. Sebagai contoh, guru yang suka memerintah tanpa alasan yang jelas, guru yang selalu marah-marah, bahkan guru yang tidak mengenal nama siswanya. Siswa akan lebih nyaman dengan guru yang ramah, tetapi tetap tegas, guru yang peduli pada mereka, yang senantiasa memperhatikan mereka dan bertanya keadaan serta perasaan mereka. Sederhananya, seorang guru sebagai pendidik seharusnya memperlakukan siswanya seperti keluarganya dengan memberikan perhatian  dan rasa peduli yang sewajarnya.

Kemudian, yang perlu dilakukan oleh guru sebagai seorang pendidik adalah dengan memberikan contoh yang baik kepada para siswanya. Seperti bertingkahlaku yang sopan dimanapun berada, baik didunia nyata maupun di media sosial. Bisa juga dengan tidak melakukan apa yang dilarang terhadap siswa didepan siswanya sendiri. Misalnya seorang guru yang meminta siswanya untuk tidak berbicara kasar,  sementara dia sendiri terbiasa berbicara kasar didepan para siswanya. Lalu seorang guru yang melarang siswanya untuk merokok, sementara dia sendiri tidak malu merokok dihadapan para siswanya. Ada pula guru yang suka membuli siswanya dengan cara mengejek atau mempermalukan secara langsung didepan para siswa yang lain. Maka bagaimana bisa dikatakan bahwa ia sedang mendidik, sementara ia tidak memberikan contoh yang sesuai dengan ucapannya.

Terakhir, seorang guru yang mendidik seharusnya tidak pernah membeda-bedakan para siswanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa begitu banyak tingkah siswa yang dihadapi oleh para guru. Akan tetapi, guru seharusnya juga memahami bahwa semua insan diciptakan dalam keadaan yang berbeda-beda. Tidak ada manusia yang sama. Setiap manusia diciptakan mempunyai beberapa kelebihan dan juga kelemahan. Oleh karena itu, tidaklah adil rasanya bagi seorang guru untuk membeda-bedakan perlakuannya terhadap setiap siswanya. Sebagai contoh adanya beberapa guru yang hanya fokus pada para siswa yang cerdas dikelasnya, ia sering menyanjung para siswa yang cerdas dikelasnya tersebut. Akan tetapi tidak memperhatikan bahwa mungkin ada siswa lainnya yang mempunyai potensi tertentu yang tidak dia ketahui. Beberapa guru bahkan melihat siswanya dari kondisi keluarga siswa tersebut, seperti mengistimewakan para siswa yang berasal dari keluarga yang berada dan terpandang, dan meremehkan para siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Padahal, sudah menjadi tugas guru sebagai seorang pendidik untuk memusatkan perhatiannya kepada para siswanya tanpa membeda-bedakan latar belakang, agama, maupun suku.

Demikianlah hal yang bisa dilakukan oleh guru untuk memaksimalkan tugasnya sebagai seorang pendidik. Seorang pengajar mungkin akan mampu mentransfer berbagai bentuk ilmu pengetahuan kepada yang orang yang diajar, akan tetapi seorang pendidik akan mampu merubah dunia menjadi lebih baik dengan menciptakan generasi-generasi yang terdidik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun