Pekan ini, rakyat Indonesia tersentak dengan sebuah film dokumenter berjudul ‘Cowboys in Paradise’ yang tersebar di youtube. Pasalnya, film besutan sutradara Amit Virmani ini memaparkan mengenai kehidupan para gigolo di Bali.
Seperti yang diduga, beredarnya film berdurasi dua menit tersebut mendapat kecaman berbagai kalangan baik mereka yang asli Bali maupun para anggota dewan terhormat yang berkantor di Senayan.
Akan tetapi, cukupkah masalah ini diselesaikan dengan 'menghukum' sang sutradara semata?
Jika tetangga kita memberitahu bahwa anak kita telah mencuri, haruskah tetangga tersebut yang dihukum?
Kepada pemerintah, aktivis, ulama, dan siapa pun yang peduli terhadap nama baik dan akhlak bangsa ini, selayaknya berterima kasih kepada Amit Virmani. Memalukan memang, tapi sekiranya hal itu adalah sebuah realita, bukankah ini adalah sebuah jalan untuk menemukan pelaku sebenarnya untuk kemudian di berantas.
Menyelesaikan masalah ini dengan 'menghukum' sang sutradara tidaklah adil. Tindakan yang paling arif adalah memberantas para penjaja nafsu tersebut, ataukah dengan jantan mengakui bahwa mereka adalah bagian dari 'fasilitas' wisata yang dapat dinikmati di Bali, tentu dengan kesediaan menanggung segala konsekuensinya.
Terkhusus kepada Amit, makasih. Apapun niat dan tujuan publikasi anda, mudah-mudahan dapat menyadarkan bangsa yang katanya bermoral ini.
Kepada warga kompasioner, mohon tanggapan dan pencerahannya. Mohon maaf jika tulisan ini tidak memenuhi kaidah-kaidah penulisan yang benar, mudah-mudahan dapat diperbaiki di lain kesempatan......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H